REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Penyalahgunaan narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba) sudah sangat mengkhawatirkan. Lantaran para penggunanya semakin muda.
"Pada posisi seperti ini, narkoba sudah sangat mengkhawatirkan dengan pengguna makin muda dan bisa dari keluarga yang Islami," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Sekolah Islam Shafta Jalan Raya Lontar, Benowo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/6).
Kondisi ini, ujarnya, sangat berbahaya bagi kelangsungan generasi bangsa. Pelajar yang masih polos rela mencuri barang-barang di rumah milik orangtuanya hanya untuk bisa mengonsumsi narkoba dan dipastikan narkoba tidak bisa tingkatkan konsentrasi belajar.
Khofifah melanjutkan, sebagai calon generasi emas pada 2045 nanti, Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana jika pelajar dipupuk dengan gizi dan lingkungan baik, maka memiliki akan memiliki diversifikasi profesi dan dipastikan terbebas ijazah palsu.
"Saya percaya para pelajar lulusan dari Sekolah Islam Shafta nantinya memiliki diversifikasi profesi dan dijamin terbebas dari ijazah palsu," harapnya.
Selain itu, potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Jawa Timur yang melimpah, lanjutnya, menjadi modal sosial untuk maju dan sejahtera. Tentunya dengan bekal ilmu dan pengetahuan.
"Dengan modal SDA yang melimpah itu. Saya kira warga di Jawa Timur itu memiliki potensi besar untuk sejahtera. Namun, yang terpenting harus memiliki ilmu pengetahuannya," terangnya.