Selasa 02 Jun 2015 10:23 WIB

Menag: Umumnya Lulusan Ponpes Itu Moderat Paham Islamnya

Rep: C24/ Red: Erik Purnama Putra
Menag Lukman Hakim Saifuddin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menag Lukman Hakim Saifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Ayo Mondok telah diluncurkan oleh Pengurus Pusat dan beberapa Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) di gedung PBNU, Senin (1/6) sore. Hal itu menjadi perbincangan deras para netizen di media sosial, terutama di Twitter. Bahkan, tagar tersebut menempati trending topic teratas di media sosial tersebut.

Dari Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, kiai yang sudah sepuh, sampai dengan para netizen yang pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Mereka berkicau banyak hal tentang pengalaman mereka saat mondok.

Menag Lukman Hakim lewat lewat akun twitter-nya mengatakan keunggulan orang yang pernah nyantri di pondok pesantren. " Umumnya lulusan pondok itu: moderat paham Islamnya, toleran dengan keragaman pandangan, dan cinta tanah air. #AyoMondok" ujar Lukman lewat akun twitter-nya @lukmansaifuddin, Selasa (2/6).

Menag juga mengungkapkan pengalamannya sewaktu mondok di pesantren. "Kenikmatan tiada tara yang kurasakan saat di pondok adalah TIDUR, meski cuma beralas seadanya tanpa bantal-guling.. ;)) #AyoMondok," ungkapnya.

Selain itu kiyai sepuh Mustofa Bisri berkicau, "Dulu orang mondok niatnya 'sederhana': untuk menghilangkan kebodohan. Padahal semakin bertambah ilmunya, orang semakin merasa bodoh. #AyoMondok" ujarnya lewat akun twitter @gusmusgusmu.

Selain itu aktivis muda NU Akhmad Sahal mengatakan, kalau mau mendapat keabsahan dalam penguasaan ilmu-ilmu Islam (tafaqquh fid din) pesantren adlah tempat yang pas. "Jadi ciri keilmuan di pesantren terdiri dua aspek utama: mengejar kemahiran ilmu, dan keberkahannya. #AyoMondok" ujar Sahal lewat akun @sahaL_AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement