REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Abdurrahman Mas’ud mengungkap dari hasil penelitian sebenarnya kehidupan umat beragama saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan pada masa lalu. Hanya saja, potensi-potensi konflik keagamaan baik internal maupun antar umat beragama tetap ada.
Karena itu, para dai diharapkan dapat mengenali kondisi kehidupan beragama di masyarakat. "Sehingga dakwahnya dapat efektif dan tidak mendapat tantangan dari masyarakat,"ujarnya Sabtu Kemarin.
Sehubungan dengan solusi dalam mengatasi berbagai persoalan dakwah di tengah-tengah masyarakat, Dr. M. Cholil Nafis mengatakan pentingnya membuat peta dakwah di Indonesia. Menurutnya, peta dakwah akan memberikan guidance kepada para dai ketika akan dakwah pada suatu masyarakat tertentu. sehingga, kata Cholil, dakwahnya dapat diterima oleh segenap masyarakat.
Cholil nafis menjelaskan, komisi dakwah MUI Pusat sudah membuat software peta dakwah yang berbasis geographic informatics system. "Dengan software ini nantinya setiap dai dengan mudah dapat mengakses keadaan kehidupan keagamaan di wilayah-wilayah tertentu,"ungkapnya