REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Dakwah MUI Cholil Nasif menjelaskan, NKRI telah mewadahi semua aspirasi umat beragama karena tak ada penganut agama apapun yang kesulitan untuk menjalankan ajaran agamanya. Maka, kata dia, siapapun mengingkari kesepakatan NKRI berarti Bughat (pembangkang) yang harus diperangi.
Sementara itu, Dr. KH. Ma’ruf Amin selaku Wakil Ketua Umum MUI berpesan kepada seluruh dai agar dalam berdakwah memperhatikan metodenya.
Menurutnya, kebaikan yang disampaikan dengan cara yang tidak benar tidak akan tercapai kebaikan tersebut. Karena itu, kata Ma'ruf Amin, para dai jika berdakwah dengan retorika harus menggunakan perkataan yang lembut (qaulan layyina), mulia (qaulan karima), argumentatif (qaulan balighan), dan benar (qaulan sadidan).