REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Baznas Kota Malang menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan daur ulang limbah plastik. Ada 35 peserta yang berasal dari Baitul Mal dan pendamping masyarakat di berbagai kelurahan di Kota Malang. Ketua Baznas Kota Malang Fauzan Zenrif mengatakan limbah menjadi salah satu permasalahan Kota Malang.
Selain menumbuh kembangkan kewirausahaan masyarakat Kota Malang pelatihan ini diharapkan limbah plastik dapat didaur ulang dan bermanfaat.
"Di Kota Malang sudah ada beberapa lembaga yang mendirikan bank sampah namun belum dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam bidang kewirausahaan" kata Fauzan, Kamis (28/5).
Acara yang di dukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang dan Kementerian Perindutrian ini diharapkan mampu cetak wirausaha yang dapat memanfaatkan 1013 ton limbah plastik di Kota Malang. Fauzan mengatakan dalam sebuah penemuan dari Heru Purnomo, limbah plastik dapat didaur ulang menjadi bahan bangunan.
Fauzan mengatakan limbah plastik dapat didaurulang menjadi pengganti kayu. Selain memanfaatkan limbah plastik kegiatan daur ulang limbah plastik diharap mengurangi frekuensi pemotongan kayu. Sehingga kayu di Kota Malang dapat diselamatkan.
Fauzan berharap dengan daur ulang limbah plastik ini dapat mengurangi angka pengangguran. Karena satu pabrik limbah plastik membutuhkan lima belas orang didalam pabrik dan dua sampai tiga orang dalam setiap Rukun Waega. Dengan begitu, lanjut Fauzan, satu kelurahan dapat mempekerjakan lima puluh orang.
"Kami mengambil beberapa kelurahan seperti Arjowinangon, kelurahan Kendung akandang, Cemoro Kandang dan merjosari," kara Fauzan.