REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau bekerja sama dengan Persatuan Mubalig Batam menyiapkan 967 orang penceramah untuk memberikan pencerahan agama kepada umat Islam di seluruh masjid dan mushala di kota itu selama Ramadhan 1436 Hijriah.
"Para ustad tersebut berdakwah secara bergilir guna memenuhi santapan rohani umat muslim yang menjalankan ibadah puasa," kata Ketua Persatuan Mubaligh Batam (PMB), Zulkarnain Umar, di Batam, Rabu (27/5). PMB mengupayakan agar setiap malam ada penceramah yang memberikan tausiah di setiap rumah ibadah. Jangan sampai ada masjid dan mushala kekurangan mubalig seperti yang terjadi tahun sebelumnya.
Ia mengakui jumlah mubalig di kota itu sangat terbatas, tidak mampu mengimbangi pertumbuhan rumah ibadah yang pesat di setiap perumahan, perkantoran, bahkan pusat bisnis. Karenanya dibutuhkan pengaturan jadwal yang baik agar semua masjid dan mushala mendapatkan penceramah tiap hari.
"Pertumbuhan rumah ibadah, baik masjid dan mushala terus meningkat. Bila ada pemukiman baru maka akan ada rumah ibadah. Inilah yang harus disikapi untuk terus mencetak para pendakwah handal," kata dia.
Selain memastikan kuantitas penceramah cukup, PMB dan Pemkot Batam juga mengupayakan kualitas penceramah terus meningkat melalui berbagai pelatihan. Ia meminta mubalig terus menambah pengetahuan dan mengikuti isu berkembang, agar pesan ceramah bisa lebih menarik di masyarakat.
PMB dan Pemkot juga terus mengevaluasi isi santapan rohani yang disajikan mubalig tiap Jumat, demi memastikan tidak ada yang melenceng dari aqidah dan bertentangan dengan nilai-nilai NKRI. "Saya harapkan para mubaligh peka melihat kondisi masyarakat yang majemuk atau heterogen. Ini harus dipahami sebagai kekuatan kita, masyarakat rukun dalam keberagaman. Kalau terjadi gesekan akan merusak sendi kehidupan, ekonomi menurun, anak-anak pada takut, termasuk para pendakwah itu sendiri," kata Zulkarnain.