Jumat 22 May 2015 20:01 WIB

Pengungsi Rohingya: Muhajirin bagi Kaum Anshor Indonesia

Rep: c97/ Red: Agung Sasongko
Muslim Rohingya di Myanmar.
Foto: Reuters/Minzayar
Muslim Rohingya di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ribuan pengungsi Muslim rohingya menjadi muhajirin bagi kaum anshor Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT), Insan Nurrohman pada acara dialog bersama Rohingya di Masjid Kampus UGM, Jumat (22/5).

Ia menyampaikan, total ada 33 ribu muslim Rohingya yang mengungsi dari tanah airnya. Sebanyak 500 orang sudah diterima di Aceh Barat. Ada 7500 lainnya yang masih belum jelas akan tinggal dimana, dan 25 ribu masih terombang ambing di lautan. "Mereka semua saudara kita sesama Muslim. Apa kita tega membiarkannya?" ujar Insan.

Ia sendiri menyayangkan sikap pemerintah Indonesia, khususnya Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang bersedia membantu para pengungsi namun berniat mengembalikan mereka kembali ke negara asalnya. Padahal mengembalikan mereka ke Burma sama saja membiarkan mereka tersiksa dalam kekejaman junta militer.

Insan berpendapat, seharusnya pemerintah bersama negara ASEAN lainnya mengupayakan pengakuan kewarganegaraan bagi para pengungsi di Burma. Sebab selama kurang lebih 30 tahun, muslim Rohingya tidak pernah diakui sebagai warga negara Burma di negerinya sendiri.

"Jika mereka berhasil mendapat pengakuan, minimal penyiksaan yang mereka alami bisa berkurang. Kami pun dapat lebih mudah mengirimkan bantuan," kata Insan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement