REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat ini meresmikan Hari Santri Nasional yang digagas K.H. Thoriq Bin Ziyad beberapa waktu lalu, di Pondok Pesantren Babussalam, Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Saat ini gagasan peringatan Hari Santri Nasional itu sedang dibahas di Kementerian Agama (Kemenag). Kalau sudah selesai pasti segera kami umumkan kepada masyarakat luas dan kami resmikan," kata Presiden Jokowi di Balai Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang di Malang, Kamis (21/5).
Presiden mengatakan target penyelesaian pembahasan dan peresmiannya dilakukan pada 2015.
"Secepatnya dan sebisa mungkin tahun ini peringatan Hari Santri Nasional sudah diresmikan," ujarnya.
Pada kesempatan kunjungannya ke Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Presiden Jokowi menyerahkan tiga kartu sakti, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada 872 kepala keluarga (KK) dari 4.228 jiwa penerima tiga kartu sakti di desa tersebut.
Selain itu, Presiden Jokowi juga membagikan kartu Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat bagi 13 orang.
Penerima KKS tersebut akan mendapatkan bantuan Rp200 ribu per bulan per KK dan dicairkan tiga bulan sekali, sedangkan pemegang kartu Asistensi Sosial bakal menerima bantuan Rp300 ribu yang pencairannya juga tiga bulan sekali.
Menurut Jokowi, dana yang dipakai untuk sejumlah program sosial tersebut merupakan hasil dari subsidi BBM.
"Ini bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dan yang pasti untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Usai menyerahkan tiga kartu sakti dan kartu Asistensi Sosial, Jokowi juga menyerahkan kartu yang sama bagi warga Kota Malang di Pondok Pesantren Bahrul Magfiroh, Tlogomas.