REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU - Ribuan warga Nepal korban gempa bumi kini bertahan hidup di tenda pengungsian. Mereka tidak dapat kembali kerumah karena tidak layak lagi untuk ditempati setelah luluh lantak digoncang dua kali gempa besar 7,8 SR Sabtu (25/4) lalu dan 7,4 SR pada (13/5)lalu.
Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU akan membangun 1.000 shelter atau hunian tinggal sementara bagi para korban gempa sehingga dapat bertahan sementara waktu dari cuaca yang sudah memasuki musim dingin dan hujan. Hal itu ditandai dengan pembangunan dan penyerahan shelter pertama di lokasi pengungsian Benighat Nepal, Selasa (19/5) oleh Subur Rojinawi, Tim Kemanusiaan PKPU.
Pembangunan shelter dengan bahan kayu dan rangka atap bambu, atap seng, dinding terpal dan berlantai semen ini dianggap bagus oleh masyarakat karena layak huni untuk keluarga. Sebab selama ini tenda pengungsian yang ada hanya terbuat dari bambu seadanya dan bercampur gabungan beberapa keluarga.
Subur mengatakan, pembangunan ini meski hanya sebatas shelter tetapi warga pengungsi antusias banyak membantu pembangunannya seperti mendapatkan material pendukung. Dan per shelter dapat dibangun hanya dengan biaya sekitar 400 dollar AS.
Maulana, tokoh agama sekaligus kepala Madrasah mengungkapkan rasa terima kasih kepada PKPU Indonesia yang telah memberikan kepedulian membantu warga Nepal. "Kami berharap ada pembangunan shelter berikutnya karena masih banyak warga yang hidup di bawah tenda seadanya," katanya.
Presiden Direktur PKPU, Agung Notowiguno mengatakan, bencana bumi Nepal termasuk yang menjadi perhatian penting PKPU. Sebanyak 1.000 unit shelter akan dibangun untuk para pengungsi korban gempa seiring dengan terus dilakukanya penghimpunan donasi dari Indonesia dan kerjasama internasional.
Terkait gempa Nepal sendiri lanjut Agung, PKPU telah memberangkat kan tiga tim kemanusiaan dengan kekuatan 14 orang terdiri dari rescue 3, dokter 5, relawan 3, assasement dan logistik 2 dan media 1. Tim 1 dan 3 masih berada di Nepal untuk pendistribusian logistik dan pembuatan shelter.
Direktur Program PKPU, Rully Barlian mengatakan sejauh ini tim Kemanusiaan Love For Nepal PKPU telah menggelar sejumlah aksi kemanusiaan. Di antaranya proses evakuasi korban di 5 titik di Kathmandu dan Gorkha, pendistribusian paket makanan kepada 1.750 KK. Shelter Kit berupa seng 600 helai untuk 70 rumah. Pelayanan kesehatan di 7 titik Kathmandu dan Gorkha sebanyak 5.000 orang lebih dan aksi trauma healing.
Dari data resmi, kawasan Gorkha termasuk paling parah dengan tingkat kerusakan 90 persen dikarenakan selain dari pusat gempa dan tekstur bangunan rumah mereka hanya dari tumpukan batu dilapisi tanah merah. Daerah lainya terdampak gempa yaitu di Kathmandu, Sindupachouk, Sinduli, Dolakha dan Lalipur.