Senin 18 May 2015 15:55 WIB
Kontroversi Nada Alquran

Menag: Langgam Jawa Ide Saya, Bukan Jokowi

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Tilawan Alquran dengan Langgam Jawa
Foto: Youtube
Tilawan Alquran dengan Langgam Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, pembacaan ayat-ayat suci Alquran pada Peringatan Isra’ Mi’raj di Istana Negara dilakukan dengan langgam Jawa. Hal ini sontak menuai kontroversi di tengah masyarakat.

Dalam tayangan yang disiarkan langsung oleh sebuah stasiun televisi negara itu, tampak Presiden Jokowi dan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin khusyuk mendengarkan qari membaca surah An-Najm ayat 1-5 dengan langgam Jawa. 

Banyak yang mengira, pembacaan ayat suci Alquran dengan langgam Jawa itu dilakukan atas kehendak Jokowi. Namun, dalam twitternya @lukmansaifuddin, Menteri Agama memberikan klarifikasi.

“Pembacaan Alquran dengan langgam Jawa pada Peringatan Isra Mi'raj di Istana Negara sepenuhnya ide saya, sama sekali bukan kehendak Presiden RI,” kicaunya, Ahad (17/5).

Reaksi netizen beragam. Sejumlah netizen mempertanyakan ide Menag yang dianggap tidak lazim itu. Namun, ada juga yang merespon tweet Menag dengan mengatakan, “Moga di tahun-tahun bergantian dengan langgam daerah-daerah lain, pak.”

Sebelumnya, Lukman menulis jika Presiden Jokowi tampak begitu menikmati ketika qari melantunkan ayat-ayat Alquran dengan langgam Jawa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement