REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Meningkatnya jumlah mahasiswa Muslim di Korea Selatan, mendorong sejumlah universitas untuk membuka ruang ibadah di kampus mereka.
"Dulu, siswa berjalan di samping kiri-kanan ketika saya sedang shalat. Sekarang saya bisa shalat dengan tenang," tutur Aslan (25) seorang mahasiswa asal Pakistan di Sejong University, kepada surat kabar The Hankyoreh, dilansir onislam.net, Jumat (15/5).
Semester baru di Sejong University tahun ini membawa kabar baik untuk mahasiswa Muslim. Mereka menawarkan ruang ibadah di ruang bawah asrama.
Ruang ibadah berkarpet 73 meter persegi ini memiliki partisi yang memisahkan laki-laki dan perempuan, serta amplifier untuk membaca Al-Qur'an.
Sejong University bukan universitas pertama di Korea yang menawarkan ruang ibadah untuk Muslim di dalam kampus.
Menyusul meningkatnya jumlah mahasiswa dari negara-negara Muslim, banyak universitas Korea berupaya menyediakan fasilitas untuk umat Islam.
Tahun 2010, Kookmin University membangun ruang ibadah seluas 40 meter persegi untuk 86 siswa dari negara-negara Muslim yang belajar di sana. Kyung Hee University juga membuatkan ruang ibadah untuk sekitar 60 siswa Muslim.
Sementara itu, Sungkyunkwan University membangun sebuah ruang ibadah khusus di asramanya pada tahun 2013, yang digunakan oleh sekitar 170 siswa dari negara-negara Muslim.
Hanyang University, yang telah menarik minat 250 siswa Muslim untuk studi di sana, juga memiliki ruang ibadah. Begitu pula Seoul National University, yang memiliki 1.000 siswa Muslim dari 80 negara. Mereka menawarkan ruang di asrama yang dapat digunakan sebagai tempat ibadah.
"Kami memiliki ruang terbuka seluas 15 meter persegi dengan lantai kayu, tempat umat Islam dapat beribadah," jelas Lee Jeong-cheol, administrator asrama di Seoul National University. Pihaknya tidak ingin siswa mengalami ketidaknyamanan dalam masalah agama.