Jumat 15 May 2015 01:15 WIB

Negara Belum Serius Bangun Kepemudaan

Rep: C71/ Red: Julkifli Marbun
Himpunan Mahasiswa Islam
Foto: Antara
Himpunan Mahasiswa Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Pemuda dan mantan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Arip Musthopa  menilai negara saat ini belum serius membangun kepemudaan. Arip menyatakan, permasalahan pembangunan pemuda yang kompleks butuh penanganan sistematis dan terencana.

"Negara ini belum serius membangun kepemudaan," ujar Arip dalam seminar bertajuk "Investing in Youth for National Development" yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan HMI di Gedung Bappenas, Jakarta pada Rabu (13/5).

Arip mengatakan, perlu ada kebijakan kepemudaan yang akan menjadi kerangka kerja negara dalam menyediakan sumber daya, dukungan, dan layanan untuk mendorong potensi pemuda. Hal itu terutama untuk meningkatkan kontribusi pemuda dalam bidang sosial, budaya, dan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Arip, kebijakan yang ideal harus memiliki visi dan tujuan untuk menciptakan kesempatan bagi pemuda agar menjadi anggota masyarakat yang terampil, sehat, dan produktif.

Arip menyatakan, terdapat sejumlah manfaat dari kebijakan tersebut. Ia mencontohkan, pembangunan kepemudaan dapat menghindari investasi yang tidak tepat sasaran. Ini karena program pembangunan kepemudaan dalam jangka panjang bisa mewujudkan penghematan anggaran dan optimalisasi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement