REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pemuda yahudi, Musa mencritakan di usianya yang 15 tahun sudah menempuh dan mengembangkan minatnya dalam agama Islam. Dia menjelaskan apa yang Ia lihat dalam Islam kaitannya dengan agama Yudaisme. Dia menceritakan kisahnya sekitar tahun 2007 seperti yang dilansir dari Arab News.
Musa mengisahkan perjalanannya sebelum memeluk Islam. Dia menjalani hidup sebagai seorang Yahudi. Meskipun keluarganya bukan penganut yahudi tradisional, tetapi Musa belajar yudaisme dari orang-orang yahudi tradisional.
Konon, Musa pergi ke sebuah rumah ibadat orang yahudi ortodoks, dan sebuah sekolah yahudi ortodoks. Ia hidup di sebuah komunitas yahudi di Amerika Serikat. Musa merasa tidak memiliki teman non yahudi.
Namun sekitar satu tahun yang lalu. Musa membuka diri untuk mencari teman selain Yahudi, dengan cara membuka surat elektronik, lantas ia memulai sering chating dan berkirim pesan dengan umar agama yang lain.
“Saya perlahan-lahan mulai menambah teman dan semakin banyak teman Muslim.” Katanya.
Musa tertarik dan mengembangkan minat yang kuat untuk mempelajari agama-agama lain. Musa mengaku tertarik dengan beragam agama di dunia, Musa lebih khusus memberikan perhatian kepada Islam. Pasalnya, agama Islam tidak jauh berbeda dari yudaisme.
Dalam Islam berbagi banyak nabi yang sama (damai atas mereka semua). Juga mengajarkan nilai-nilai moral, dan yang paling penting, menyembah Tuhan yang sama, Allah. Musa merasa beruntung lantaran mengetahui tentang Islam secara online.
Selain itu juga merasa bangga karena kekasih Musa yang merupakan seorang muslim membimbingnya menuju Islam. “Pacar saya yang saya anggap sebagai panduan saya untuk Islam. Dia membawa saya ke pintu Islam.” Jelasnya.