REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berzina tidak hanya mendapat laknat Allah ketika di dunia. Melainkan ketika dihisab di akhirat. Ketua PP Muhammdiyah Yunahar Ilyas menuturkan kisah Nabi Muhammad SAW ketika dihampiri seorang pemuda yang hendak berzina.
"Kisah ini harus menjadi cermin bagi para lelaki pelaku zina,"ungkapnya saat dihubungi Republika, Ahad (10/5).
Yunahar menjelaskan, berdasarkan hadits, suatu ketika Rasulullah didatangi oleh seorang pemuda yang ingin berzina, dia berkata, "Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk berzina (mendengar hal itu) orang-orang mencelanya dan berkata, 'Cukup..cukup'. Kemudian Nabi bersabda,“Suruhlah dia mendekat!”
Lalu pemuda itu pun mendekati Rasulullah hingga jaraknya dekat sekali, kemudian duduk. Setelah itu Nabi berkata kepadanya : “Apakah kamu suka jika perzinaan terjadi pada ibumu?”
Pemuda itu menjawab : “Tidak, demi Allah”. Nabi melanjutkan pertanyaan nya, “Demikian pula orang lain, mereka tidak suka jika perzinaan terjadi pada ibu-ibu mereka.”
Nabi bertanya kembali, “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada puterimu?”
Dia menjawab : “Tidak, demi Allah”. Nabi menjawab : “Demikian pula orang lain, mereka tidak suka jika perzinaan terjadi pada puteri-puteri mereka.”
Nabi bertanya kembali : “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara perempuanmu?” Pemuda itu menjawab, “Tidak demi Allah.”
Nabi menjawab, “Demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada saudara perempuan mereka.”
Nabi bertanya kembali, “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara wanita ayahmu (bibi dari pihak ayah)?” Pemuda itu menjawab, “Tidak demi Allah.” Nabi menjawab, “Demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada bibi mereka.”
Nabi bertanya kembali : “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara wanita ibumu (bibi dari pihak ibu)?” Pemuda itu menjawab, “Tidak demi Allah.” Nabi menjawab, “Demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada bibi mereka.”
Kemudian Nabi meletakkan tangannya pada tubuh pemuda itu dan berdoa, “Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya”
Setelah doa ini, pemuda itu tidak pernah terpikirkan dengan perbuatan zina sedikitpun. Pemuda ini adalah pemuda yang jujur, pemuda yang takut bermaksiat kepada Allah. Dia tidak ingin nafsunya yang menggebu-gebu menjadikannya terjatuh dalam perzinahan. Maka dia “meminta izin” untuk berzina kepada Nabi.
Maka Nabi menasehati dan mendoakannya. Hingga hilanglah keinginan untuk bermaksiat kepada Allah. Demikianlah nasehat dan doa dapat menghilangkan kemungkaran.
Sesunggguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan zina, telah menerangkan kejinya, buruknya, dan jahatnya. Bahkan Dia melarang dari mendekatinya. "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS al-Isra : 32)
Nabi bersabda," Tidaklah pezina melakukan zina di saat berzina sedangkan dia dalam keadaan beriman."