Rabu 06 May 2015 06:07 WIB

Tangani Narkoba, Ormas dan Pemerintah Diharapkan Bersinergi

Rep: c94/ Red: Agung Sasongko
Pelajar SD Muhammadiyah menjalankan shalat Dhuha di Jakarta, Rabu (29/4). (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pelajar SD Muhammadiyah menjalankan shalat Dhuha di Jakarta, Rabu (29/4). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyatakan pelajar menjadi salah satu target sasaran dunia narkoba. Ini artinya, ormas Islam dan pemerintah perlu bersinergis berperan di lingkungan pelajar.

Hal itu disampaikan Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto kepada ROL, Selasa (5/5). Menurutnya, pelajar telah menjadi objek sasaran narkoba. Oleh karena itu, pendekatan teologi agama menjadi salah satu jalan dasar membentengi individu seorang pelajar.

"Dalam pendekatan teologi telah menanamkan integritas nilai-nilai batil dan halal,"ungkapnya.

Ismail menjelaskan, saat ini sinergi divisi antarormas dan lembaga Islam sudah berjalan secara berkala di PP Muhammadiyah.

Forum ini, kata Ismail, sebuah bentuk untuk merespons masalah aktual terkini salah satunya mengenai narkoba. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat di Indonesia harus secara total memerangi narkoba. 

Sebab, data menyebut telah ada 5 juta orang tenggelam di dunia narkoba. Bahkan, Narkoba sudah merambah ke dunia hukum hingga dunia pendidikan.

"Sudah sampai pada penggendalian narkoba oleh tahanan di dalam penjara.  Hal itu membentu jurika adannya kerjasama lapas," kata dia.

Ia pun menyebut, uang yang mengalir di dunia narkoba jumlahnya sangat besar dan merusak generasi pelajar. Sehingga,  hukuman mati dinilai perlu dan dapat diteruskan agar memiliki efek jera terhadap gembong narkoba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement