REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Abdul Rahman, namanya. Pemuda Amerika Serikat (AS) tersebut masuk Islam saat baru beranjak dewasa. Dia tahu dan meyakini Islam pada usia 12 tahun. Kemudian, ia menjadi Muslim setelah membaca otobiografi Malcolm X.
"Saya dilahirkan dalam sebuah keluarga Kristen, tapi kami bukan Kristen yang taat. Kami pergi ke gereja hanya beberapa kali setahun untuk Natal, Paskah, dan liburan. Bagi kami, Tuhan hanya ada pada hari Ahad di gereja, tidak di luar gereja. Banyak keluarga Amerika yang seperti ini," akunya, dilansir On Islam.
Dia mengaku sebagai pemikir yang logis. Ketika berusia 11 tahun, ia mulai berpikir untuk diri sendiri.
"Saya bertanya pada diri sendiri, apakah Tuhan ada? Pertanyaan ini, saya rasa, didorong oleh bentrokan antara sains dan agama, atau rasionalitas dan agama di Amerika. Selalu ada masalah antara Gereja Katolik dengan ilmu pengetahuan dan kemajuan."
Dia melanjutkan, "Ketika membandingkan antara apa yang saya lihat dalam Alkitab, apa yang saya tahu dari trinitas, dan keyakinan Kristen lainnya, dengan ilmu pengetahuan dan bukti ilmiah, saya cenderung bersandar ke sisi ilmu pengetahuan. Saya memilih untuk tidak percaya pada Tuhan. "
Perkenalan pertama saya dengan Islam adalah ketika Michael Dan, tetangga dan teman saya di sekolah tinggi, menjadi Muslim. Ketika Michael menjadi Muslim, ia banyak berubah. Sebelum Islam, ia melakukan banyak hal yang mengacaukan hidupnya sampai.
Dia menjadi Muslim ketika berusia 15 tahun, dan dia meninggalkan banyak hal buruk yang biasa dilakukannya. Dia pun mengungkap perubahannya itu. Dia menjelaskan bahwa dia adalah Muslim sekarang. Itu terjadi sebelum peritiwa 9/11, saat orang-orang AS benar-benar tidak tahu tentang Islam.
"Saya belajar lebih banyak tentang Islam, dan saya terkejut bahwa semakin saya bertanya semakin banyak jawaban yang saya temukan. Jawaban-jawaban itu selalu masuk akal bagi saya. Saya membaca tentang keajaiban Alquran, mukjizat ilmiah Alquran, dan itu banyak sekali."
Kini, baginya, Islam adalah hal yang paling indah dalam hidup. Islam adalah sumber segala kebaikan. Ini adalah pesan yang, setiap jiwa akan menemukan ketenangan dengannya, baik berupa tujuan maupun kebahagiaan sejati. "Jika kamu mengambil selangkah lebih dekat kepada Allah, Dia akan mengambil dua langkah lebih dekat."