Ahad 03 May 2015 11:33 WIB

Pemuda Muhammadiyah: Korupsi Biang Kerok Persoalan Bangsa

Terdakwa kasus suap Kementrian ESDM dan SKK Migas Sutan Bhatoegana mengikuti sidang dengan agenda putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (27/4). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Terdakwa kasus suap Kementrian ESDM dan SKK Migas Sutan Bhatoegana mengikuti sidang dengan agenda putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (27/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASAR -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Pemuda Muhammadiyah akan fokus melakukan gerakan sosial untuk melawan kebodohan dan kemiskinan.

"Di usia ke-83 tahun, Pemuda Muhammadiyah akan fokus pada gerakan sosial untuk melawan kebodohan dan kemiskinan, karena terorisme dan ekstrimisme akarnya juga adalah kemiskinan dan kebodohan," kata Dahnil dalam Pembukaan Musyawarah Wilayah ke-17 Pemuda Muhammadiyah se-Sulsel dan Milad Nasional ke-83 Pemuda Muhammadiyah di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Sabtu Malam.

Menurut Dahnil, orang yang miskin dan lapar akan meninggal jika hanya diberi ceramah."Pertanyaannya Muhammadiyah dan umat Islam sudah melakukan apa untuk mengatasi kemiskinan? Ini PR kita," tambahnya.

Karenanya, ia mengatakan, penting untuk melakukan dakwah sosial untuk menimbulkan empati dan simpati masyarakat untuk bersama-sama melakukan gerakan sosial.Pemuda Muhammadiyah, kata dia, juga fokus dalam upaya melawan korupsi. 

Korupsi, kata dia, adalah biang kerok berbagai persoalan yang kini dihadapi oleh negara."Harga-harga kita mahal karena korupsi, sekolah-sekolah kita ambruk karena korupsi, akibat dana yang tidak sampai. Karena itu dakwah melawan korupsi sangat penting, karenanya kami membangun 20 madrasah anti korupsi di 20 kabupaten/kota di Indonesia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement