Sabtu 02 May 2015 16:31 WIB

Memaknai Akidah Tauhid

Akidah Islam tercermin dalam rukun Iman.

Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).
Foto: kaligrafibambu.com
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhbib Abdul Wahab

Dari segi bahasa, akidah berakar pada kata aqada-ya’qidu ‘aqdan wa aqidah yang mengandung arti: mengikat (as-syadd), berjanji (al-ahd), membenarkan (al-tashdiq), kemestian (al-luzum), dan kepastian (al-ta’kid). 

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Atas dasar makna leksikal inilah, akidah dalam Islam dimaknai sebagai keimanan atau keyakinan yang pasti (tidak ada keraguan sedikitpun) kepada masalah-masalah gaib dan dasar-dasar ajaran Islam (ushuluddin) yang diberitakan oleh ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits shahih.

Akidah Islam tercermin dalam rukun Iman (iman kepada Allah, Malaikat, Rasul, Kitab, hari akhir, qadha’ dan Qadar).

Esensi akidah Islam adalah tauhid, diformulasikan dalam dua kalimat syahadat: asyhadu an la ila illa Allah; wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Akidah yang tidak sesuai dengan la ilaha illa Allah berarti menyimpang dari akidah Islam.

Karena itu, Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW, antara lain, untuk meluruskan akidah umat terdahulu yang sudah mengalami penyimpangan, seperti: anggapan kalangan Yahudi, Uzair anak Allah; dan keyakinan kaum Nashrani, Nabi Isa AS anak Allah, padahal Isa putra Maryam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement