REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebagai upaya untuk melawan paham ekstremisme maupun radikalisme, Jerman mengambil langkah-langkah drastis dengan memberikan pendidikan Islam di sekolah maupun perguruan tinggi. Kebijakan ini disebut-sebut mampu mendorong pemahaman lebih baik mengenai ajaran Islam.
"Sebuah pengetahuan tentang teologi Islam, filsafat, psikologi, strategi wacana dan diskusi adalah ilmu pendidikan terbaik yang ada untuk ekstremisme," ujar Harry Harun Behr dari Universitas Frankfurt seperti dilansir Onislam, Ahad (26/4).
Behr bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan guru Islam di sekolah-sekolah menengah dan tinggi di Hessen. Ia percaya bahwa pelajaran Islam menjadi penting di sekolah-sekolah Jerman. Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengalokasikan 20 juta euro untuk membangun empat pusat teologi Islam di universitas terbaik Jerman.
Kepala pusat pendidikan Islam di Universitas Tubingen, Omar Hamdan mengatakan menjadi bagian dari sebuah universitas terkenal di dunia berarti Islam tidak lagi berdiri di luar. Namun berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah teologi lain. Pendidikan Islam bertujuan untuk membersihkan kesalahpahaman, karena ratusan pemuda Eropa telah bergabung dengan ISIS.
Seperti diketahui, Jerman memiliki penduduk Muslim terbesar kedua di Eropa setelah Perancis, dan Islam merupakan agama ketiga di Jerman setelah Protestan dan Kristen Katolik.