REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga filantropi Dompet Dhuafa ingin terlibat membangun masyarakat Indonesia yang berbudaya sehat, berdaya, dan produktif.
“Dalam menyusun program-programnya, Dompet Dhuafa melakukan baseline survey di kawasan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC). Kami terus berikhtiar melakukan pemerataan pemberdayaan masyarakat dari Sabang sampai Merauke,” ujar General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Yudha Abadi kepada Republika, Rabu (22/4).
Ia mengatakan, sebagai lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia, Dompet Dhuafa telah berperan dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia melalui 12 LKC yang fokus pada pemberdayaan kesehatan masyarakat dan layanan medis dasar (PPK 1) dan Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu (RST DD) yang memberikan pelayanan medis lanjutan.
“Tidak mudah memang menjadikan negara ini sejahtera khususnya dalam hal kesehatan. Namun, kami dari Kemenkes terus berupaya bersinergi merangkul berbagai pihak, untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar pembicara dari Kemenkes RI, Kartini.
Kartini menjelaskan, arah kebijakan Kemenkes pada 2015 hingga 2019 mendatang, mencakup penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (primary health care), penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan mengikuti siklus hidup manusia (continuum of care), dan intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) seperti kelompok rentan dan daerah bermasalah kesehatan.