Selasa 21 Apr 2015 06:31 WIB

Perkembangan Koperasi Syariat Sangat Pesat

BMT, ilustrasi
BMT, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Ketua Asosiasi BMT se-Indonesia (Absindo) Jawa Timur Nyadin meminta pemerintah secepatnya membentuk divisi khusus koperasi syariat di kementerian, sehingga bisa lebih memantau perkembangan koperasi tersebut.

"Kami sudah merekomendasikan ke kementerian, seharusnya dibentuk semacam divisi khusus yang mengurusi, membidangi koperasi syariat sebagaimana di perbankan syariat (perbankan Islam)," kata Ketua Absindo Jatim Nyadin di Tulungagung, Senin Malam.

Ia mengatakan, perkembangan BMT (Baitul mal wat tamwil, sebuah lembaga keuangan yang berbadan hukum koperasi) di Jatim sangat pesat. Sejak 1996 sampai sekarang sudah ada sekitar 300 BMT yang sudah berdiri dan mereka aktif.

Bahkan, omzet mereka juga terus berkembang, dari semula hanya puluhan juta rupiah, saat ini sudah meningkat drastis sampai puluhan miliar rupiah. Bahkan, ada salah satu BMT yang asetnya sudah di atas Rp1 triliun.

Pihaknya mengatakan, adanya perkembangan itu merupakan bentuk respons yang cukup bagus dari masyarakat. Mereka mau bergabung menjadi anggota BMT dan mendapatkan berbagai macam produk dan fasilitasnya.

Produk yang dimanfaatkan itu antara lain tabungan, kredit, zakat, infak sampai sedekah.

Di BI (Bank Indonesia) sudah ada yang membidangi perbankan Islam, sehingga hal yang sama diharapkan juga dilakukan pemerintah di kementerian, untuk menunjang perkembangan koperasi syariat.

Ia juga mengatakan, produk perbankan syariat seperti BMT memang dinilai belum populer dibandingkan dengan perbankan konvensional. Namun, ia tetap berpikir positif jika produk-produk syariat diminati masyarakat. Salah satu indikasinya adalah dengan semakin berkembangnya omzet dan aset mereka.

Nyadin yang juga Ketua Pinbuk (pusat inkubasi bisnis usaha kecil) Keresidenan Kediri ini juga menambahkan, dalam waktu dekat, terus melakukan berbagai macam inovasi untuk mengembangkan BMT.

Selain terus membenahi sumber daya manusia yang mengelola, juga memperbaiki teknologi yang digunakan BMT. Ke depan, untuk teknologi di BMT diusahakan akan menyamai teknologi yang ada di perbankan, salah satunya terkait jaringan komputer.

Ia juga mengatakan, saat ini mempunyai terobosan baru untuk menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM) bersama sebagai salah satu fasilitas untuk transaksi. Sejumlah BMT sudah menggunakan fasilitas tersebut, dan terbukti lebih memudahkan nasabahnya untuk melakukan berbagai macam transaksi.

Dikatakannya, dalam upaya itu memang membutuhkan kerja sama dengan bank. Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan dan diharapkan seluruh BMT yang ada di Jatim juga ke depannya mempunyai fasilitas tersebut.

"Ke depan, manajemen dan teknologi diusahakan menyamai bank, agar keberadaan BMT makin kuat, sehat, dan bermanfaat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement