Selasa 21 Apr 2015 11:00 WIB

Felix Siauw Sindir Pemimpin yang Izinkan Miras Beredar Luas

Rep: C24/ Red: Indah Wulandari
Petugas kepolisian membeberkan hasil tangkapan miras oplosan di Madiun (ilustrasi).
Foto: Antara
Petugas kepolisian membeberkan hasil tangkapan miras oplosan di Madiun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Felix Siauw mengatakan pemimpin yang membuat kebijakan peredaran minuman beralkohol (minol) boleh adalah pemimpin yang tidak menggunakan agama sebagai landasan kebijakanya.

"Apalagi beralasan bahwa melarang miras jangan dikaitkan agama, hal begini biasa dilakukan oleh yang tak beragama," ungkap ustadz Felix Siauw dalam akun Twitter-nya @felixsiauw, akhir pekan lalu.

Dia juga mempertanyakan apakah rencana kebijakan yang ingin membolehkan peredaran miras pada tempat-tempat tertentu karena ada desakan oleh beberapa kalangan tertentu. Sehingga menghiraukan akibat dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh konsumsi minol.  

"Karena didesak pengusaha miras, ingin dilegalkan sebagaimana eropa? | dan serampangan menafikkan semua fakta dan data statistik?" tanya Felix.

Menurutnya secara historis, empiris, dan normatif mengonsumsi minol jelas mengerikan, merugikan, dan dosa besar. Sangat aneh bila ada yang ingin melegalkan, tambahnya.

Dia juga mengungkapkan bagi seorang Muslim, saat dia bersyahadat, semua urusan berkaitan dengan ikrar janjinya kepada agama mulai dari hal paling kecil sampai hal yang besar.

"Tapi, beginilah bila para pemimpin tidak mengetahui Islam, pola pikirnya pun bukan halal-haram, tapi manfaat, itu pun kapitalistik," ungkap Felix.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement