REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keikhlasan dalam mengajar dan membimbing santri dalam meghafal Alqur'an merupakan faktor yang mendukung guna mendapatakan keberkahan hafalan.
Seorang ustaz akan mudah mendapatkan keberkahan dalam mengajar jika dibarengi dengan keikhlasan dalam menjalankan pekerjaan mulia tersebut.
"Kita mendidik agar para pengajar tidak transaksional dalam mengajar, supaya berkah," ujar Pengasuh Pondok Pesantren SMP Tahfiz Qur'an Al-Falakiyah Ustaz TB Asep Zulfiqor saat berkunjung ke kantor Republika, Senin (20/4).
Dia menjelaskan SMP Tahfiz Qur'an Al Falakiyah meskipun mengajarkan siswa didik menghafal Alqur'an tapi dia mengakui tidak menjual jasa. Karena mengajarkan Alquran adalah amal saleh seperti halnya menebarkan ilmu-ilmu Allah.
"Kami mengajarkan pada guru-guru agar merasa mulia karena mengabdi, balasannya adalah keberkahan," ungkap Asep menjelaskan.
Meski demikian dia juga menerapkan standarisasi guru, agar guru-guru yang mengajar juga memiliki kualitas yang unggul.
Menurutnya mayorita guru-guru pengajar adalah lulusan S2, hanya beberapa saja yang baru lulus S1. "Kalau helem aja ada standarnya masa ustaz mengajar Alquran tidak ada standarnya," Jelasnya.