Selasa 14 Apr 2015 13:20 WIB

Islam Nusantara Diyakini Mampu Redam Radikalisme

Rep: c 24/ Red: Indah Wulandari
Naskah klasik Islam Nusantara (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Naskah klasik Islam Nusantara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keberadaan Islam nusantara diyakini mampu meredam tantangan radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama Islam.

“Saat ini yang akan dihadapi bersama adalah peradaban dunia yang konfrontatif antara Islam dan dunia yang bukan Islam. Kondisi tersebut diperparah dengan munculnya kelompok teroris yang menggunakan nama Islam,” ujar Pembina Jaringan Gusdurian Alisa Wahid dalam Halaqoh Pra Muktamar Nahdlatul Ulama (NU), akhir pekan lalu.

Putri pertama Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau yang akrab dengan sapaan Gusdur itu juga menyayangkan keterlibatan beberapa Muslim di Indonesia dengan kelompok teroris. Lantaran tindakan seperti itu bukanlah Islam yang khas nusantara.

"Islam Indonesia dibutuhkan dunia, tapi kita tak tahu bagaimana cara menggunakannya," papar Alisa.

Acara pun dibarengi dengan diskusi dengan tema "Mengapa Islam Nusantara?" yang dimoderatori oleh Ulil Hadrawi, dengan pembicara Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kandidat Doktor Filologi Makrus Ilmawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement