Ahad 12 Apr 2015 08:11 WIB

Peran Majelis Taklim Tangkal Radikalisme Belum Dioptimalkan

Jemaah berdoa bersama dalam pengajian majelis taklim di Masjid Attin, TMII, Jakarta, Jumat (31/12)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Jemaah berdoa bersama dalam pengajian majelis taklim di Masjid Attin, TMII, Jakarta, Jumat (31/12)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Lebak menyebutkan majelis taklim dapat mencegah faham radikalisme sehingga perlu dioptimalkan oleh pemerintah daerah.

"Kami terus mengoptimalkan pengajian di majelis-majelis taklim agar masyarakat mengetahui ajaran Islam yang benar, sehingga tidak terpengaruh oleh ajakan faham radikalisme," kata KH Hanapi, seorang tokoh masyarakat Kabupaten Lebak, Sabtu Kemarin.

Ia mengatakan, saat ini perkembangan majelis taklim di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang hingga mencapai ribuan. Hampir semua desa/kelurahan terdapat majelis taklim sehingga memberikan dampak positif terhadap ajaran Islam di masyarakat.

Kegiatan majelis taklim, selain digunakan tempat belajar agama Islam juga dimanfaatkan oleh pejabat daerah untuk menyampaikan pencerahan dalam konteks NKRI. Selain itu juga aparat hukum memberikan penerangan antisipasi kejahatan narkoba maupun kriminal, termasuk ajaran radikalisme kepada masyarakat.

Untuk itu, manfaat majelis taklim cukup besar sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. "Kami setiap bulan menyelenggarakan pengajian rutin dengan cara bergilir antarrukun warga di Kelurahan Cijoro Pasir," kata Hanapi yang kini menjabat Ketua Majelis Taklim Fathul Ulum itu.

Menurut dia, pengajian yang diketuainya itu menyampaikan ajaran Islam, seperti ilmu fiqh, tauhid dan hadist.

Pangajian itu juga dihadiri masyarakat setempat, sehingga pemahaman mereka benar melaksanakan agama yang baik, berakhlak dan cinta kasih sayang.

Sebab ajaran Islam mengajarkan kepada kebaikan, kedamaian dan keharmonisan. "Islam melarang melakukan tindakan kekerasan atau radikal," katanya.

Ketua Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Baijuri mengatakan kehadiran majelis taklim di daerah ini perlu mendapat apresiasi karena dapat mencegah faham-faham radikal maupun ajaran sesat. "Kami selama ini belum menemukan adanya warga Lebak bergabung dengan ISIS atau terlibat ajaran sesat karena kegiatan majelis taklim berjalan dengan baik," katanya.

Ia menyebutkan, masyarakat Kabupaten Lebak yang religius itu dapat mencerminkan nilai-nilai Agama Islam yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mengetahui ajaran Islam itu melalui pengajian majelis taklim yang dilaksanakan di masyarakat.

Kegiatan pengajian itu memiliki jadwal mingguan dan bulanan dengan jamaahnya kaum ibu dan bapak.

"Kami terus mendorong warga mengembangkan majelis taklim guna mencegah faham yang menyesatkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement