Jumat 10 Apr 2015 10:10 WIB

12 Situs Islam Kembali Dibuka, MUI: Kominfo Bekerja Asal-asalan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Protes netizen atas pemblokiran situs media Islam.
Foto: facebook
Protes netizen atas pemblokiran situs media Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membuka kembali 12 situs Islam yang sebelumnya diblokir. Sedangkan tujuh situs masih ditutup sampai saat ini.

Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan, hal ini membuktikan bahwa umat Islam sedang diuji oleh tangan-tangan antek asing. Jika tidak ada reaksi maka akan diteruskan dan Islam digilas dan dihancurkan. 

"Grand design penghancuran Islam akan berjalan mulus," kata Tengku, Jumat, (10/4).

Kedua, ujar dia, ini membuktikan Menteri Komunikasi dan Informatika bekerja asal-asalan dan tidak profesional. Ia terburu-buru hanya untuk menyenangkan 'induk semangnya' saja. Mestinya, kata Tengku, Presiden Joko Widodo segera mencopot menteri yang  bekerja amburadul seperti ini. 

Sementara Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, meskipun pemerintah sudah membuka 12 situs Islam yang diblokir, pemerintah masih memblokir sebanyak tujuh situs Islam. 

"Seharusnya tim panel yang sudah dibentuk oleh BNPT dan Kemkominfo menjelaskan alasan mengapa tujuh situs masih ditutup. Selain itu jangan membuat tafsir sepihak mengenai definisi ekstrimisme."

Pemerintah, ujar Dahnil, harus berhenti melakukan pemberian label ekstremis terhadap Islam yang berujung pada sikap Islamofobia. Hal itu hanya akan menyudutkan umat Islam sendiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement