REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid yang terletak di kompolek perkantoran PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk Divre III Jabar-Banten Jl Supratman No 66 A ini diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, 8 Agustus 2008. Meski posisinya ada di bagian belakang kantor Divre III, masjid yang memiliki dua kubah ini tetap ramai dikunjungi jamaah saat shalat.
Terlebih pada shalat Dzuhur dan Ashar. Hampir sebagian besar karyawan di kantor ini melaksanakan kewajibannya di masjid tersebut. ‘’Masjid ini terbuka untuk umum. Banyak masyarakat yang melaksanakan shalat wajib di masjid ini,’’kata Koordinator Ibadah DKM Masjid Al Hikmah, Dida Hidayat kepada ROL, Rabu (8/4).
Meski menjadi masjid kantor, kata Dida, namun tempat ibadah ini mudah diakses oleh masyarakat umum. Selain bisa dijangkau dari Jalan Supratman, masjid tersebut juga menghadap ke di Jalan Muararajeun, bagian belakang kantor Divre III. Justru, kata dia, akses lebih mudah dari Jl Muararajeun. Jika masuk dari jalan tersebut, halaman masjid terlihat leluasa sehingga membuat nyaman para jamaah yang membawa kendaraan.
‘’Masyarakat umum biasanya menggunakan akses dari Jl Muararajeun jika akan shalat di masjid ini. Sedangkan karyawan masuk melalui belakang kantor Divre,’’imbuh dia.
Masjid yang menghadap ke Jalan Muararajeun ini memiliki dua kubah. Satu kubah kecil yang berada di menara, dan satu kubah besar sebagai kubah utama. Desain masjid ini sangat menarik. Jika dilihat dari depan, pintu utama masjid dua lantai ini berbentuk kotak, mirip sebuah gapura yang didominasi warna gelap.
Di bagian dalam suasana masjid terasa nyaman. Lantai kayu berwarna coklat di dilapisi dengan karpet warna hijau init eras nyaman saat digunakan untuk shalat. ‘’Pembangunan masjid ini dikoordinir oleh kantor Divre. Sebagian dana berasal dari kantor dan sisanya hasil sumbangan para karyawan,’’kata Ny Sri Mulyani, Bendahara DKM Masjid Al Hikmah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika