REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge, Selasa (7/4/) bersilaturahim ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kedatangan Casper untuk meminta masukan dalam mengatasi merebaknya radikalisme pada pemeluk Islam di negaranya.
“Sejauh ini sudah ada sekitar 125 orang warga negara kami yang bergabung dengan ISIS, sebagian besar adalah warga negara keturunan Palestina,” kata Casper membuka pembicaraannya dengan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.
Casper menambahkan, bergabungnya sejumlah warga negara Denmark dengan ISIS menjadi keprihatinan tersendiri, dan mendapatkan perhatian serius pemerintahannya untuk diatasi. Mereka memang warga negara keturunan, tapi lahir, besar, dan menempuh pendidikan di Denmark. "Itu menimbulkan keprihatinan pada kami,” lanjutnya dalam keterangan yang diterima Republika.
Untuk bisa mengatasi kondisi yang tengah dihadapi negaranya, Casper mengaku meminta masukan ke NU, yang dinilainya mampu memosisikan sebagai tameng atas kondisi sama yang dialami Indonesia.
Kiai Said memaparkan, di Indonesia juga ada radikalisme, tepatnya sejak 1980-an ketika paham Wahabi mulai masuk. Kehadiran paham tersebut perlu mendapat pengawasan. Tugas tersebut di Indonesia dilakukan oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
Lebih jauh untuk penanganan radikalisme di Indonesia, Kiai Said meminta agar Denmark bisa mengedepankan langkah deradikalisasi, yaitu mengajak kembali ke Islam yang mengedepankan sikap moderat. NU memiliki cabang di luar negeri, di beberapa negara di Eropa juga ada, seperti Jerman, Belanda, dan lain-lain. "Mereka juga aktif membantu negara setempat mengatasi radikalisme yang ada,” imbuh Kiai Said.
Sebelum menerima Duta Besar Denmark, Ketua Umum PBNU juga kedatangan pimpinan Grande Mosquee de Lyon, Prancis, Kamel Kabtane, yang bersilaturahim untuk bertukar pikiran mengenai Islam yang ramah ala Indonesia. Kasus Charlie Hebdo yang terjadi beberapa saat lalu, disebut bermula dari maraknya radikalisme di Prancis. Oleh karena itu Prancis merasa perlu belajar Islam yang ramah dan damai ke NU.