REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengelola situs media Islam diimbau harus memahami isu-isu sensitif yang sedang marak di Indonesia, seperti isu radikalisme.
Pengelola situs harus berani membatasi diri untuk tidak terus menerus melakukan hal sensitif yang berhubungan dengan organisasi terlarang.
"Saya menghimbau kepada para pengelola situs, kita harus sepakat bahwa dakwah Islam dan penyebaran agama harus diimbangi dengan sensitivitas kita," ujar Direktur Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Ali Munhanif, akhir pekan lalu.
Menurutnya, situs-situs yang pada dasarnya bermanfaat bagi kemanusiaan, rentan dijadikan alat provokasi oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Kita sepakat doktrin Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, yakni rahmat untuk alam semesta, jadi jangan terus menerus berdakwah dengan orientasi kekerasan," kata dia.
Ia menuturkan, pemerintah sebagai fasilitator harus fokus menjaga perannya menghentikan upaya sekelompok orang yang ingin merusak identitas nasional. Tidak hanya melakukan penghakiman, pemerintah juga sebaiknya melakukan pembinaan terhadap pengelola situs.
"Komunikasi dengan pengelola situs adalah hal penting," jelasnya.