REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pesantren Al-Fatih Kaffah Nuu Waar (AFKN) menyatakan seruan menolak segala bentuk radikalisme. Ini termasuk, penolakan terhadap upaya memisahkan Islam dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami, pesantren AFKN dan para santri merupakan bagian dari bangsa," kata Pimpinan Pesantren AFKN, Fadzlan Gharamatan dalam seminar Sehari Gerakan Fundamental yang Menodai Agama dan Mengancam Keutuhan NKRI, Ahad (4/5).
Para Santri, lanjut dia, juga menegaskan bahwa isu yang mengatakan pesantren melahirkan radikalisme itu salah besar. "Tidak ada itu pesantren melahirkan radikalisme," kata dia.
Karena itu, kata Ustaz Fadzlan, para santri AFKN selanjutnya akan memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat dan aparat bahwa pesantren berada di garis terdepan menghadapi bahaya radikalisme.
"Kita harus memberi pesan, Islam sebagai agama damai yang mendorong kondisi kehidupan damai, aman, dan tentram. Satu konsep seperti apa yang didakwahkan Rasulullah," kata dia.