Sabtu 04 Apr 2015 08:26 WIB
Situs Islam Diblokir

Kriteria Radikal BNPT yang tak Jelas Bikin Umat Khawatir Bicara Jihad

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Juru bicara perwakilan situs islam Mahladi (kanan) berbicara saat audiensi Kominfo, BNPT dan Kemenag kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (31/3). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Juru bicara perwakilan situs islam Mahladi (kanan) berbicara saat audiensi Kominfo, BNPT dan Kemenag kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (31/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kriteria sebuah situs dianggap radikal yang dibuat  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai tak jelas dan membuat umat Islam di Indonesia khawatir ketika mendiskusikan tentang jihad.

"Tindakan BNPT yang menutup semua situs Islam ini sama saja melakukan teror terhadap Islam. Sekarang umat Muslim jadi takut untuk bicara soal jihad, padahal shalat lima waktu itu jihad," kata Ketua Forum Ulama Umat Islam (FUUI) KH Athian Ali mengatakan, Sabtu, (4/4).

Ia mensinyalir, kriteria ini dibuat orang yang tak mengerti dan memahami, apalagi menghayati agama Islam.

Dengan adanya sikap represif yang dilakukan BNPT, ujarnya, ia jadi merasa khawatir umat Islam takut ngomong agama. Kalau sampai bicara soal jihad, mereka takut disebut teroris.

Jadi akibat definisi yang tak jelas umat Islam jadi celaka.  Ia khawatir kalau pemerintah sekarang memang kurang menyukai Islam, terlihat dari banyak situs-situs Syiah yang bertebaran di mana-mana tidak ditutup, tapi situs Islam malah ditutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement