REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samin Barkah, pimpinan umum situs media Islami dakwatuna.com menyatakan keberatannya atas pemblokiran situs tersebut dengan alasan terlibat dalam mempromosikan ajaran radikalisme.
"Kami ke Kemenkominfo untuk mengutarakan keberatan atas dimasukkannya Dakwatuna ke dalam daftar situs diblokir karena dianggap mengajarkan radikalisme," kata Samin di Jakarta, Rabu (1/4). Redaksi Dakwatuna sendiri pada Rabu akan mendatangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Komisi I DPR RI.
Samin mengatakan kedatangannya ke Kemenkominfo itu untuk mengajukan keberatan dakwatuna.com karena dimasukkan Kominfo sebagai situs yang diblokir, setelah sebelumnya mendapati permintaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Dakwatuna belum pernah diajak bicara sebelumnya, padahal Dakwatuna justru menentang radikalisme," katanya.
Samin juga menduga BNPT berusaha melakukan penutupan situs Dakwatuna dengan berkoordinasi dengan pihak penyedia layanan domain yang digunakan Dakwatuna. Dengan begitu, penyedia layanan memberikan peringatan agar dalam 10 hari domain Dakwatuna segera pindah registrar.
"Ini lebih dari pemblokiran, tapi juga penutupan. Karena dari "domain service provider" ada tekanan untuk pindah dalam 10 hari atau domain akan di-suspend atau ditutup oleh mereka," katanya.
Sebelumnya, Kemenkominfo telah memblokir 19 situs sejak Ahad (29/3) berdasarkan laporan BNPT sebagai website penyebar ajaran radikalisme. BNPT melalui surat nomor 149/K.BNPT/3/2015 meminta Kemenkominfo agar memblokir 19 situs Islami meski belakangan sejumlah perwakilan situs tersebut menyatakan keberatannya atas kebijakan itu. Perwakilan situs menganggap pihak pemerintah tidak memiliki alasan yang kuat atas penindakkan itu.
Terdapat 19 situs yang diblokir di antaranya arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net, hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com, gemaislam.com, eramuslim.com dan daulahislam.com.