REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan sejarah kepada generasi muda. Salah dengan mengajak mereka untuk berkunjung ke museum. Di museum, akan dijumpai replika atau situs-situs sejarah yang bisa menambah wawasan anak-anak akan sejarah bangsa.
Hal ini dilakukan oleh Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU dengan mengajak anak-anak penerima beasiswa Be A Star (Beasiswa Akselarasi Pintar) dan Kafalah Yatim untuk berkunjung ke Museum Nasional Indonesia di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 Jakarta Pusat, baru-baru ini. Dengan mengangkat tema tema “Citaku, untuk-Mu”, PKPU berupaya mencerdaskan anak bangsa agar terbentuk generasi PINTAR (Pelajar INspiraTif, Aktif, dan Religius) di seluruh Indonesia.
Anak-anak diajak berkeliling untuk melihat isi museum nasional, juga mendapatkan pengalaman seru percobaan kreatifitas di Kid’s Corner Museum Nasional Indonesia tentang mewarnai pot dan gambar, mendongeng, bermain congklak, bermain angklung, dan anak-anak juga diberikan kesempatan untuk menuliskan mimpinya untuk negeri di atas spanduk kosong.
Pada acara launching para peserta juga dihibur dengan pertunjukan sulap, dongeng inspirasi dari Jejen, serta hiburan dari Farizal salah seorang binaan PKPU yang mengikuti audisi kontes idola cilik di salah satu stasiun swasta. Tampak keceriaan dan antusiasme dari anak-anak yatim ini ketika mengikuti seluruh rangkaian acara tersebut.
Acara jalan-jalan ini sekaligus juga ditandai dengan dilaunchingnya program Kafalah Yatim dan Be A Star untuk 4000 siswa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia seperti Aceh, Pekanbaru, Jakarta, Solo, Ambon, Palu, Papua dan Wilayah lainnya. General Manager (GM) Program PKPU Erwin Setiawan mengatakan anak-anak binaan PKPU ini terus dididik agar menjadi anak yang cerdas, pintar, sholeh dan sehat. Selain itu, penerima beasiswa juga harus menjadi penghafal Al-Qur’an minimal 1 juz.
Sumarna juga menambahkan, “Sejarah mencatat bahwa pemuda memiliki peran dalam perubahan, majunya sebuah bangsa ditentukan oleh generasi mudanya, semoga adik-adik bisa menjadi generasi yang terbaik pengukir sejarah,” katanya.
Supervisi Yatim PKPU, Abdul Syakur mengungkapkan acara kali ini diikuti oleh 90 anak yang berasal dari Tangerang, Depok, dan Jakarta dari tingkat SD sampai SMP dengan kriteria Yatim dan memiliki prestasi di sekolahnya. Rencananya, PKPU juga akan memberikan paket perlengkapan. Dia menargetkan sebanyak 2515 paket sekolah bisa dibagikan di hari pendidikan. Kerjasama melalui program Kafalah Yatim dan Be A Star ini akan bergulir selama 1 (satu) tahun di seluruh Indonesia.