REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muslimah mengaku sudah berusaha membangun kesadaran umat Islam dunia, terutama Indonesia. Menurut Juru Bicara (Jubir) Muslimah HTI, Iffah Ainnurrochmah, pihaknya sudah melakukan upaya ihwal gambaran hukum syariat bagi umat Islam.
"Kami selalu melakukan kampanye," ujar Iffah saat Konferensi Pers di Bogor, Jawa Barat, (28/3).
Dia menganggap, antusias umat untuk menerapkan hukum syariah di Indonesia cukup baik. Menurutnya, keterlibatan umat sangat baik di setiap acara yang dilaksanakan HTI demi menerapkan hukum syariah di Indonesia.
Iffah menjelaskan, antusias ini terlihat di setiap penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan HTI. Menurutnya, keterlibatan umat terhadap diskusi-diskusi melalui laman resmi Hizbu Tahrir cukup baik responnya.
Selain itu, dia mengaku sering mengadakan diskusi dengan berbagai kalangan, seperti dengan mahasiswa, tokoh intelektual, para jurnalis dan sebagainya.
"Dari diskusi dan keterlibatan umat dengan HTI, maka kami tahu bahwa kita memiliki pandangan yang sama yang perlu diperjuangkan," ungkap Iffah.
Terkait permintaan agar pemerintah menerapkan hukum syariah Islam, Iffah mengungkapkan telah melakukannya. Dia mengaku HTI selau melakukan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan penguasa yang dinilai tidak sesuai dengan syariah Islam.
Menurut Iffah, pemerintah memang belum memberikan respon atas setiap koreksi dan saran yang dilakukan HTI terhadap mereka. Ia juga menegaskan bahwa tugas wakil rakyat sebanarnya itu melayani umat dan rakyat dengan sebaik-baiknya.
Oleh sebab itu, jika mereka tidak bisa memenuhi keinginan rakyat, maka mereka bukan wakil rakyat yang baik. "Mereka mendapatkan kepercayaan umat yang harus ditindaklanjuti," ujarnya.
Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muslimah mengadakan Konferensi Perempuan Internasional pada Sabtu (28/3) di Bogor, Jawa Barat. Konferensi yang diadakan serentak di lima negara ini bertemakan 'Perempuan dan Syariah: Memisahkan Realita dari Fiksi.'