Selasa 10 Mar 2015 09:09 WIB

PBNU: Fisik Perempuan tidak untuk Dilombakan

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Aksi penolakan Miss World di Indonesia.
Foto: Reuters/Supri
Aksi penolakan Miss World di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengatakan, NU ingin terus mendorong agar perempuan Muslim terus maju dan berkarya untuk bangsa. Menurut Kiai Said, dalam hal karya, pemikiran tidak ada perbedaan antara laki-laki ataupun perempuan.

"Tidak ada yang membedakan antara laki-laki dan perempuan, terutama dalam pemikiran," kata Said Aqil di Kantor Pusat PBNU Jakarta Pusat  Senin (9/3) malam.

Kiai Said menambahkan saat ini sudah sangat banyak perempuan dari NU yang mengambil peranan penting dalam urusan kebangsaan. Ia contohkan salah satu pentolan NU yang saat ini menjabat Menteri Sosial Khofifah Idar Parawansa yang sudah punya sepak terjang yang luas dalam urusan kenegaraan.

Begitu juga diklaim Kiai Said sudah banyaknya perempuan NU yang duduk di kursi parlemen, dan juga sebagai kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. "Kita dorong terus supaya peran perempuan di Indonesia terus banyak," ucap Kiai Said.

Ia kemudian menyinggung mengenai persoalan perempuan di mana NU yang dengan tegas menolak ajang kontestasi Miss World. Di mana ajang tersebut lebih menitikberatkan penilaian terhadap perempuan kepada nilai-nilai secara fisik dan paras saja. Kiai Said menegaskan apapun bentuk fisik perempuan adalah hasil ciptaan Allah SWT yang bukan untuk dilombakan.

"Saya menolak ajang Miss World, karena hanya menilai titik berat karena fisik. Saya menolak itu. Fisik itu ciptaan allah tidak untuk dilombakan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement