Ahad 22 Feb 2015 07:21 WIB

Rencana Pembangunan Masjid di Prancis Terpaksa Dihentikan

Rep: C13/ Red: Citra Listya Rini
Salah satu masjid di Prancis
Salah satu masjid di Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Mimpi untuk membangun masjid agung di Marseille telah ditahan selama lebih dari dua dekade. Karena kurangnya pendanaan, sehingga rencana pembangunan masjid pun terpaksa dihentikan. 

"Aku ingin pergi ke Masjid Agung yang untuk shalat Jumat," kata salah satu Muslim Pernacis, Hakim seperti dikutip laman Islamonline, Ahad (22/2).

Menurut Hakim, setidaknya sekali dalam seminggu Muslim di seluruh kota bisa berkumpul di sana.  Sejauh ini, dia menambahkan, meskipun Muslim di tempatnya telah mendengar pembicaraan pembangunan itu, tapi pada kenyataannya dia tidak melihat hal yang nyata dari pembangunan masjid itu.

Masjid yang bernama Hakim itu terletak di lantai dua di bekas gudang pelabuhan. Lokasinya terjepit di antara jalan raya pinggir laut dan pasar loak raksasa.

Pada hari Jumat, lebih dari 2.000 orang masuk ke masjid itu. Mereka mencoba untuk menemukan ruang di tempat itu sebisa mungkin pada saat shalat berjamaah terutama shalat Jumat. Kapasitas masjid jauh dari yang dibutuhkan untuk melayani sekitar 250 ribu Muslim yang tinggal di Marseille.

"Beberapa bahkan shalat di jalan," kata imam masjid, Harun Derbal. Namun, ia menambahkan setidaknya pihaknya memiliki sistem suara yang bagus untuk berkhutbah dan memimpin shalat.

Pembangunan masjid tersebut memang sudah direncanakan sejak lama. Muslim telah merencanakan untuk membangun sebuah masjid agung di bagian utara wilayah Saint-Louis Marseille.

Menurut Kepala Asosiasi Masjid Marseille, Abderrahmane Ghoul, proyek pembangunan masjid ini telah diganggu oleh Walikota Marseille. Dia mengungkapkan, walikota telah mengalokasikan tanah pembangunan itu untuk sebuah organisasi pada 2006.

Setelah sempat disetujui pembangunan masjid, menurut Ghoul, partai Front Nasional sayap kanan mengajukan gugatan dan mengklaim sewa murah yang ditawarkan oleh pemerintah kota itu telah melanggar hukum. 

Ghoul mengaku, penyerangan terhadap pembangunan masjid terus berlanjut. Front Nasional melanjutkan aksinya dengan menyerang izin konstruksi. Namun, menurutnya, masalah yang paling mendesak dalam pembangunan, yakni dukungan dana.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement