Senin 16 Feb 2015 11:01 WIB

Ingin Maju, Negara Mayoritas Muslim Harus Perkuat Sektor Pangan

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
  Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes.  (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes. (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI—Negara mayoritas Muslim selalu identik dengan kemiskinan. Solusi untuk memperkuat ketahanan pangan dicetuskan oleh International Moslem Woman Union (IMWU).

“Kalau pangan sudah terpenuhi, baru bisa beranjak kepada pemberantasan kebodohan dan buta huruf,” kata salah satu pendiri pendiri IMWU Su'ad Al-Fatih, Senin (16/2).

Ulama dari Sudan ini berjanji, IMWU akan memberikan suplai bantuan untuk memperbaiki kemampuan masyarakat Muslim yang masih terbelakang untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok.

Bantuannya berupa barang-barang yang dapat menunjang keperluan pangan, seperti biji-bijian, hewan ternak, dan juga peralatan pertanian. Selain itu kata Su’ad, IMWU juga akan mengawal dengan menyediakan relawan untuk membimbing rumah tangga miskin untuk bercocok tanam dan beternak.

Bila ini dikembangkan kata Su’ad masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Sesudah itu, kata Su’ad, IMWU juga akan mememberikan fasilitas pasar dari hasil cocok tanam dan ternak masyarakat.

“Kalau kebutuhannya sudah terpenuhi, selanjutnya turut memenuhi kebutuhan orang lain. Kalau bisa mereka terus kita dorong untuk berwirausaha sampai pasar internasional,” ucap Su’ad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement