Rabu 11 Feb 2015 22:05 WIB

Masjid Ini Lima Tahun Jadi Tempat Pengungsian Banjir

Rep: mg03/ Red: Indah Wulandari
Pengungsi Banjir
Foto: Republika/Prayogi
Pengungsi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Banjir melanda ibukota sejak Senin awal pekan lalu, kondisi tersebut memaksa sebagian warga Jakarta yang rumahnya tergenang untuk mengungsi.

Ada yang menempati tenda-tenda baik yang dibangung oleh pemerintah, Palang Merah Indonesia (PMI) maupun tempat peribadatan seperti masjid.

Masjid Raya Uswatun Hasanah yang berlokasi di Jalan Raya Daan Mogot Km 10 Nomor 100 adalah salah satu di antaranya.

Menurut Firmasnyah (42), pengurus sekaligus sekretaris, masjid ini rutin menjadi tempat mengungsi warga setiap kali genangan air menghampiri rumah mereka. Ia juga mengaku warga yang mengungsi tidak mengganggu proses peribadatan.

“Sudah lima tahun menjadi tempat pengungsian, dari tahun 2009 warga Kedoya dan Kedaung Kali Angke kemari. Tanpa instruksi, masjid kami akan selalu terbuka untuk warga yang membutuhkan,” tegasnya, Rabu (11/2).

Menurut data yang ia himpun, ada 107 Kepala Keluarga mengungsi di masjid yang sedang melaksanakan renovsi ini, lebih sedikit dari jumlah pengungsi di awal tahun 2014 lalu. Masing masing pengungsi menyediakan kebutuhan hidupya sendiri.

Elan Yusuf, warga Kedong Kali Angke mengaku smembawa serta istri, tiga  anak dan satu menantunya ke masjid.

“Saya penghuni rutin disini kalau banjir, sudah seperti keluarga sendiri. Kalau pagi saya pergi anak-anak saya kerja, sore hari baru kembali membawa makanan,” ulasnya.

Meski sudah berlalu tiga hari, Firmansyah mengeluhkan kurangnya bantuan yang datang.

“Baru ada bantuan dari PMI kemarin membawa nasi bungkus, ada juga dari puskesmas yang datang mengobati warga,” tutupnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement