Selasa 10 Feb 2015 17:32 WIB

ACT Dirikan 12 Posko Banjir di Jabodetabek

Rep: Niken Paramita/ Red: Agung Sasongko
ejumlah Pengungsi korban banjir mengantri pembagian makanan di Posko Banjir Kampung Melayu, Jakarta Timur
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
ejumlah Pengungsi korban banjir mengantri pembagian makanan di Posko Banjir Kampung Melayu, Jakarta Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak musim hujan membuat beberapa titik di Jakarta terkena banjir. Kejadian ini segera direspon lembaga kemanusian ACT dengan menurunkan tiga tim rescue ke sejumlah titik yang tergenang.

Tim Disaster Emergency & Relief Management (DERM) ACT, Diding Fachrudin mengungkap, tim pertama bergerak di seputar Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, lalu di Kelurahan Petogogan, Kecamatan Mampang Prapatan dan terakhir di Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol, Jakarta Barat.

Tim kedua dengan perahu tipe LCR base marine bergerak di Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, di Kelurahan Rawa Buaya Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, lalu di Pondok Aren Kota Tangerang Selatan dan Desa Raheg di Kabupaten Tangerang.  Sementara Tim ketiga dengan perahu LCR SMI bergerak di  Jatiasih Kota Bekasi.

Menggandeng Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jakarta Raya, ACT juga mendirikan 12 posko banjir di sejumlah titik di Jabodetabek.

Dari data yang masuk, di Kecamatan Mekarbaru, Tangerang ada sebanyak 600 kepala keluarga dan ada 242 kepala keluarga di Kecamatan Rajeg yang terkena banjir.  Sementara itu di Kelurahan Karet Jakarta Pusat ada 100 orang yang diungsikan ke Masjid Muhajirin. Dan di Kelurahan Bukit Duri, ada sekitar 150 titik titik pengungsian yang berasal dari empat RT berbeda.

“Untuk semnetara ini, pengungsi memang masih keluar-masuk di tempat pengungsian,” ujar Diding, Selasa (10/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement