Selasa 10 Feb 2015 09:41 WIB

Menyiasati Waktu Maghrib di Kemacetan Ibu Kota (2-habis)

Rep: c08/ Red: Damanhuri Zuhri
Jakarta Macet
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jakarta Macet

REPUBLIKA.CO.ID,

Ridho mengatakan, bila kewajiban shalat Maghrib sudah ditunaikan, ia akan lega untuk melakukan perjalanan pulang. Meskipun, masih akan bertarung dengan kondisi lalu lintas yang masih padat merayap.

Lain halnya bila ia memutuskan pulang sebelum menunaikan shalat Maghrib, Ridho mengaku, akan membuat hatinya resah saat masih di jalan karena merasa kewajibannya terancam tak dapat ditunaikan atau dapat ditunaikan dalam kondisi sudah di pengujung waktu.

“Shalat itu kan kewajiban, kebutuhan, kalau sudah terpenuhi, ya perasaan akan tenang dan lega. Perjalanan pulang pun jadi nyaman karena di pikiran kita utang kepada Allah sudah dibayar,” ujar pria asal Sumatra Barat ini.

Hal yang sama juga sering dilakukan Huda Perdana Sitepu, senior art desain yang berkantor di bilangan Jalan Sudirman Jakarta Selatan. Berkantor di salah satu kompleks perkantoran yang sangat padat, Huda juga sering mempertimbangkan untuk menunaikan shalat Maghrib sebelum pulang ke rumah.

Sebab, kondisi dari Jalan Sudirman menuju rumahnya di Otista Jakarta Timur yang selalu padat kendaraan di saat Maghrib akan membuatnya ketinggalan menunaikan shalat Maghrib.

Sehingga, Huda memilih untuk menunaikan ibadah shalat Maghribdi mushola kantor atau di masjid yang berada di belakang kantornya di Kecamatan Setia Budi.

Menurut Huda, dengan terlebih dahulu menunaikan shalat Maghrib sebelum pulang, ia merasa ibadahnya nyaman karena ia dapat mengisi dengan shalat sunat dan membaca beberapa ayat suci Alquran.

Berbeda dengan pulang di saat jam pulang kerja, menurut dia, malah terancam ketinggalan shalat atau shalat dengan keadaan tergesa-gesa karena sudah di penghujung waktu. 

“Durasi shalat Maghrib sangat singkat, kalau tidak disiasati, bisa-bisa kecolongan, agama kita jadinya tidak sempurna,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement