Senin 02 Feb 2015 09:25 WIB

Ada Konspirasi Besar di Balik Hancurnya Situs Islam

Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang.
Foto: Reuters
Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang.

REPUBLIKA.CO.ID, Kehancuran situs-situs bersejarah di negara-negara Timur Tengah, menurut Direktur Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia (UI), Dr Abdul Muta'ali, telah memberikan efek yang luar biasa.

Suriah diperkirakan telah mundur 500 tahun karena konflik yang telah meluluhlantakkan negara itu.

Irak mengalami kemunduran 300 tahun kebelakang karena konflik kemanusiaan yang kini terus terjadi.

"Saya secara pribadi masih yakin pasti ada teori konspirasi atas apa yang terjadi di negara-negara Timur Tengah kini yang semakin porak poranda," katanya. Berikut petikan wawancara lengkap wartawan Republika, Amri Amrullah:

Sejauh mana pentingnya situs sejarah bagi generasi sekarang dan esok?

Sangat penting. Bila kita lihat sejarah yang paling berpengaruh terhadap peradaban dunia dulu hingga kini, ada dua yakni Timur Tengah dan Yunani. Timur Tengah pada masa awal direpresentasikan peradaban Mesir kuno dan Yunani kuno. Meski banyak situs peradaban dunia, yang telah berkembang saat itu. Namun kedua wilayah peradaban ini memiliki kesamaan, yang bertahan dan mewarnai seluruh kehidupan manusia kini.

Timur Tengah dengan Mesir kuno dan sekitarnya muncul sosok para nabi, sedangkan Yunani kuno memunculkan para filsuf. Kedua sosok ini membawa nilai moral dan etika, yang kemudian tumbuh menjadi situs peradaban dunia. Para nabi membawa nilai ketuhanan dan keagamaan, sedangkan para filsuf melahirkan pemikiran etika dan humaniora hingga paham pemikiran Barat kini.

Dari Timur Tengah di masa-masa Nabi Musa menyelamatkan bangsa Yahudi, nilai manusia untuk hidup beradab diajarkan Tuhan melalui kitabnya. Dari nilai inilah ajaran agama besar samawi bertahan hingga kini. Sedangkan dari Yunani kuno melahirkan perspektif nilai strukturalisme dan fungsionalisme yang berkembang di Eropa dan negara barat hingga kini.

Kedua wilayah ini, selain melahirkan nilai juga telah berabad-abad membangun situs peradaban yang kemudian menyebar dan mempengaruhi berbagai wilayah di dunia ini. Pelajaran yang bisa diambil dari situs peradaban tersebut, bagaimana capaian tinggi peradaban manusia ketika mereka memelihara nilai. Dan bagaimana keterpurukan peradaban manusia ketika mereka menghancurkan nilai nilai tersebut.

Banyak situs bersejarah terancam punah akibat konflik di Timur Tengah. Menurut Anda?

Ya. memang saat ini terjadi anomali yang luar biasa. Wilayah-wilayah yang dikenal sebagai pusat lahirnya nilai peradaban dunia tadi, baik di Timur Tengah maupun di Yunani mengalami konflik dan kehancuran kemanusiaan yang luar biasa. Timur Tengah yang dulu dikenal dengan kisah para nabi menghadapi tirani kekuasaan, kini hancur ketika tirani kekuasaan kembali dijalankan. Di Yunani pun kini mengalami kehancuran ekonomi yang luar biasa parahnya.

Mesir hancur karena praktik tirani dan revolusi yang merusak filsafat kenabian yang pernah dijalankan para nabi. Terjadi pembunuhan secara keji, istilah saya "Ramsesnisasi", praktik Firaun yang dijalankan. Dan itu bukan hanya terjadi di Mesir saja, tapi juga Tanah Syam yang pernah menjadi kebanggaan para nabi terdahulu hingga Nabi Muhammad.

Tanah Syam itu, meliputi Palestina, Suriah, Yordania dan Irak. Dulu wilayah ini dikenal dengan kesuburannya dan keindahan alamnya, tempat peradaban tinggi muncul. Mulai dari kejayaan Persia hingga dinasti- dinasti Islam, dengan berbagai peradaban ilmu dan kemegahan bangunannya. Kini hanyalah tanah kering yang dipenuhi desingan peluru dan kehancuran dimana-mana.

Akibat konflik tersebut, kini Mesir telah mundur 200 tahun ke belakang. Ini artinya dibutuhkan 200 tahun bagi Mesir untuk menyamakan kondisi atas apa yang pernah mereka capai. Lebih parah terjadi pada Suriah, yang diperkirakan telah mundur 500 tahun karena konflik yang telah meluluh lantakkan negara itu. Irak mengalami kemunduran 300 tahun kebelakang karena konflik kemanusiaan yang kini terus terjadi.

Sebagian situs itu juga terancam oleh lanskap pembangunan yang tak ramah dengan situs sejarah. Menurut Anda?

Memang di beberapa wilayah Timur Tengah dan negara berpenduduk Islam lain ternyata mengalami kemajuan yang luar biasa, seperti Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Turki dan Indonesia. Tapi beberapa negara tersebut justru menjadi ancaman pengrusakan situs sejarah Islam. Seperti yang kita sayangkan terjadi di Arab Saudi. Stempel paham Wahabi yang keras dijalankan pemerintahan Saudi telah menafikan situs sejarah Islam di sana.

Beberapa situs penting perjalanan Nabi Muhammad dan para sahabat bahkan beberapa telah dihancurkan. Sedangkan Iran, kekuatan Syiah di sana telah menghilangkan nilai sejarah Islam selain Syiah. Di sisi lain, kemajuan ekonomi di Uni Emirat Arab, telah membuat negara ini berusaha membuat ikon dunia dengan Arab modern. Berbagai bangunan pencakar langit tertinggi dibuat di negara ini.

Turki memiliki paham sekuler yang kuat, sejak runtuhnya Daulah Usmaniyah. Dan Turki lebih memilih menjadi bagian dari Eropa dari pada memegang identitas Islam. Kini bagaimana dengan Indonesia. Kita pun khawatir ada upaya mulai mengenyampingkan berbagai situs sejarah Islam. Karena itu Indonesia perlu mempertahankan situs sejarah Islamnya. Perkuat infrastruktur keislaman Islam di nusantara, dengan demikian Indonesia bisa menjadi acuan studi Islam dunia.

Ada agenda tersembunyi dari rentang `penghancuran' situs-situs tersebut?

Saya secara pribadi masih yakin pasti ada teori konspirasi atas apa yang terjadi di negara-negara Timur Tengah kini yang semakin porak poranda. Kita lihat ISIS, kalau bagi yang menyimak perkembangan sejarah pemikiran dan gerakan Islam bisa jadi itu kelompok Khawarij. Tapi bagi saya bisa jadi ada operator lain yang bermain dan berusaha merusak negara-negara Timur Tengah dan menghancurkan situs sejarah peradaban Islam.

Tetapi ada hal lain yang membuat Islam memiliki kekuatan yang tidak bisa dikalahkan. Itu terlihat ketika Islam menjadi subjek propaganda Barat dan Amerika seperti setelah serangan 11 September, semakin banyak pemikir dan pengamat yang memberikan perspektif Islam yang lain dari yang dipropagandakan Barat. Ini membuat masyarakat di negara Barat ingin mempelajari Islam langsung dari sumber- sumbernya. Dan nilai-nilai peradaban Islam yang telah terkubur kembali digali.

Fenomena ini kemudian memunculkan banyaknya masyarakat di negara Barat kini memeluk Islam. Jadi tidak heran di Amerika dan Eropa pertumbuhan umat Islam sangat pesat. Bagi saya seperti ada kekuatan yang membuat Islam dan Muslim tidak bisa dijauhkan dari akar sejarah yang telah mereka capai

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement