REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menilai sejak era reformasi warga Nahdlatul Ulama (NU) mengisi posisi mulai dari Presiden, Kabinet , Parlemen, dan kampus-kampus. Ratusan doktor dan profesor yang berdarah NU menjadi tampak begitu mewarnai perjalanan Indonesia. Bahkan, banyak orang yang tadinya tak dikenal latar belakangnya menyatakan diri sebagai orang-orang NU.
"Saya sering bertemu dengan banyak profesional dan pejabat-pejabat di berbagai instansi. Kebanyakan dari mereka mengenalkan dirinya sebagai santri NU," kata dia, Jumat (30/1).
Jadi, Mahfud menyatakan, selama 89 tahun NU dinilai berhasil mengembangkan dirinya menjadi organisasi modern. Kemudian, berhasil pula menjadi pencetak Muslim profesional yang terbuka terhadap pemikiran dan kemajuan zaman. Mereka juga tetap adaptif terhadap kearifan budaya bangsa.
Mahfud berharap, warga NU akan seperti air mancur yang terus menyembur membasahi mozaik nasionalisme Indonesia ke depan. Mereka, lanjutnya, melakukan itu bukan karena dikatrol tetapi muncul secara alamiah.