Kamis 22 Jan 2015 15:56 WIB

Polisi Berjilbab di Negeri Paman Sam

Rep: C13/ Red: Citra Listya Rini
Jilbab. Ilustrasi
Foto: Balkan Insight
Jilbab. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON  --  Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya.

Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka (sehingga dada  mereka tertutupi). Kalimat ini merupakan kutipan ayat Alquran surat An-Nur ayat 31. Dari kutipan inilah Allah SWT meminta dan mewajibkan kaum muslimah untuk mengenakan hijab.

Wanita memang telah diwajibkan dalam ajaran Islam untuk menggunakan hijab dalam keadaan apapun. Kewajiban ajaran ini juga ditunjukkan kepada wanita yang berprofesi sebagai polisi. Aturan ini juga berlaku di tempat-tempat yang tidak memegang ajaran Islam seperti di Amerika Serikat (AS).

 

AS, sebuah negara yang tidak memegang aturan Islam tapi rakyatnya sebagian besar beragama Islam. Rakyat yang beragama Islam di negeri Paman Sam itu memang memiliki status sebagai pendatang. Mereka berkelana dari berbagai negara di dunia untuk menetap di negeri yang maju itu.

Hidup di negeri yang tidak memegang ajaran Islam, pasti menjadi perkara yang sulit bagi kaum Muslim.  Umat muslim merasa sulit jika kegiatan keagamaan dan praktik ibadah dibatasi oleh negara. Umat Islam tentu tidak memiliki kebebasan untuk melakukan hal yang diwajibkan oleh ajaran agama.

 

Salah satu yang menjadi simbol Islam yang juga akan menajdi pusat perhatian rakyat AS, yakni jilbab. Menggunakan jilbab di negeri adidaya ini akan menjadi hal yang menantang untuk dilakukan. Apalagi jika jilbab ini tetap dikenakan pada saat para wanita muslimah menjalankan profesinya, seperti profesi sebagai polisi.

Menggunakan jilbab di saat berprofesi sebagai polisi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi wanita muslimah. Namun kekhawatiran atas tantangan ini sepertinya tidak lagi dirasakan wanita muslimah yang berprofesi sebagai polisi.

Tahun lalu seperti yang dikutip laman OnIslam , Departemen kepolisian St Paul telah mengizinkan anggota polisi wanitanya untuk berjilbab. Aturan ini secara langsung ditunjukkan kepada polisi wanita yang beragama Islam.

Aturan perizinan berjilbab di wilayah Minneapolis ini tidak terlepas dari sosok polisi wanita muslimah. Pengumuman ini datang bersama-sama dengan perekrutan seorang wanita Somalia pertama mereka, Kadra Mohamed. Wanita berkulit hitam itu bertugas sebagai Community Liaison Officer.

"Saya ingin menjadi teladan yang baik bagi orang lain, terutama bagi wanita Somalia," kata Kadra. Perasaan bahagia tentu menyelimuti hati wanita ini. Dia bisa bekerja menjadi Polisi dengan tanpa membuka jilbab yang selama ini dia gunakan.

Fenomena ini tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kaum Muslim di dunia terutama di Amerika Serikat dan negeri ini, Indonesia. Islam, yang selama ini dipinggirkan di negeri Barat, kini memperoleh tempat yang spesial di negeri adidaya itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement