REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliran Isa Bugis adalah salah satu aliran yang dinilai menyimpang oleh para ulama. Aliran ini dalam mentafsirkan ayat Alquran bertumpu pada logika dan menganggap tak perlu paham bahasa Arab untuk menafsirkan Alquran.
Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Yunahar IIiyas, menyatakan bagi aliran Isa Bugis menganggap Alquran itu bahasa Araby, bukan bahasa Arab. “Bahasa Araby itu masih serumpun dengan bahasa Arab tetapi bukan bahasa Arab,” ujar dia via sambungan telepon, Senin (19/1). Karena bukan, menurut Yunahar, bahasa Arab jadinya penafsiran Alquran bertumpu pada logika.
Selain itu, lanjutnya, aliran Isa Bugis juga menyampingkan ilmu asbabul nuzul (sebab-sebab turunnya ayat Alquran) dalam menafsirkan Alquran. “Jadi, bayangkan kacaunya mereka dalam menafsirkan Alquran,”kata dia.
Yunahar menyebutkan maraknya penyebaran aliran Isa Bugis terjadi tahun 1980-an. Dulu mereka, kata Yunahar, juga menyasar institusi pendidikan khususnya kampus. “Saya kira sekarang sudah tidak ada, ternyata malah muncul lagi aliran itu di sekolah menengah,” ujarnya.