REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, pondok pesantren selalu hadir dalam kehidupan masyarakat. Pesantren selalu mencetak genarasi untuk kemajuan bangsa dengan dilandasi keikhlasan dalam perjuangannya.
Hal tersebut disampaikan saat meresmikan gedung baru Al-azhar dan peletakan batu pertama asrama wali songo di Pondok Pesantren Modern Baitussalam, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (9/1). “Pesantren tidak hanya berhenti pada kajian keagamaan tapi menyentuh kepada kesadaran sosial,” katanya, dalam sambutannya, Jumat.
Menurut Lukman, pesantren memiliki pendidikan yang khas. Keberhasilan pendidikan pesantren terutama terkait kajian keagamaan bukan hanya sebatas konsepsi saja. Namun, pesantren selalu mempraktekkan dan bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat sekitarnya.
Sebab pesantren, lanjut Lukman, memiliki tiga fungsi sekaligus yaitu, sebagai lembaga pendidikan itu sendiri. selain itu, pesantren juga sebagai lembaga dakwah dan sosial. Untuk itu, Lukman mengharapkan, perkembangan sains tidak menghilangkan karakter utama pendidikan pesantren yaitu ilmu keagamaan.
Setelah Kemenang telah melakukan segala upaya diantaranya merumuskan landasan hukum terkait pendidikan pesantren, Lukman menekankan agar pendidikan pesantren harus bangkit. Dengan ditanda tanganinya beberapa landasan hukum terkait posisi pendidikan pesantren maka, tidak ada lagi perbedaan dengan pendidikan lainnya.
“Pesantren sekarang sama tidak ada perbedaan,” ujarnya.