Senin 05 Jan 2015 14:51 WIB

Muslim Malawi Minta Maulid Nabi Jadi Hari Libur Nasional

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
Muslim Malawi
Foto: malawivoice.com
Muslim Malawi

REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Ribuan Muslim Malawi turun ke jalan di Blantyre, Ahad (4/1) lalu untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau dikenal dengan Maulid Nabi. Pada kesempatan itu, Muslim Malawi berharap pemerintah tetapkan Maulid Nabi sebagai libur nasional.

"Muslim di negara tersebut ingin pemerintah untuk menyatakan Maulid Nabi sebagai hari libur nasional," ujar Faizal Aboo, Direktur Eksekutif dari Al-Traq Qadeia Asosiasi Sunni seperti dikutip World Bulletin, Senin (5/1)

Menurut Aboo, Malawi sebagai negara yang menggunakan sistem demokrasi perlu mempertimbangkan keinginan warga Muslimnya meminta hari libur untuk memperingati Maulid Nabi di jalan-jalan maupun masjid.

"Mereka harus diberikan hak untuk libur dan merayakan Maulid Nabi," kata Aboo.

Di sisi lain, Presiden Malawi Peter Mutharika mengatakan, dirinya akan mempertimbangkan keinginan rakyatnya tersebut. Ia juga menghimbau kepada seluruh rakyat untuk tetap hidup harmoni dan saling menghargai satu sama lain.

Dalam kesempatan yang sama, Mutharika ikut turun ke jalan dan merayakan Maulid Nabi bersama warga Muslim Malawi lainnya. Ia mengakui dirinya sangat senang mengikuti perayaan tersebut.

"Saya sangat senang berada di sini hari ini untuk merayakan Maulid Nabi bersama saudara-saudara Muslim," katanya saat Parade Ziyara diselenggarakan oleh umat Islam di ibukota Lilongwe.

Dari pelajaran mengenai Islam yang ia tahu, Mutharika mengungkapkan bahwa sepanjang hidupnya, Nabi Muhammad berkhotbah cinta dan persatuan. Mutharika berharap warga Malawi menghentikan kebencian, konflik dan kekerasan terhadap satu sama lain dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement