Jumat 02 Jan 2015 08:52 WIB

Zakat Hidupkan Pedalaman Papua

Rep: c64/ Red: Damanhuri Zuhri
YBM BRI.
Foto: ybm-bri.or.id
YBM BRI.

REPUBLIKA.CO.ID,

Perilaku hidup bersih dan sehat itu lebih berperan dibandingkan harus membangun banyak rumah sakit.

JAKARTA -- Pemberdayaan zakat, infak, maupun sedekah telah menyentuh penerima manfaat di pulau-pulau pedalaman Indonesia.

Seperti halnya yang dilakukan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI), Hasanah Titik Bank Negara Indonesia, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Pulau Ugar, Fakfak, Papua.

Hasil penghimpunan ZIS dimanfaatkan untuk membangun kehidupan yang lebih laik untuk daerah pedalaman Indonesia timur Ini.

Alhamdulillah, YBM BRI bisa membantu warga sekitar Pulau Ugar ini dengan mendirikan 17 MCK untuk 53 kepala keluarga yang ada di sini,” ujar General Manager YBM BRI Dwi Iqbal Noviawan, Senin (22/12).

Ia melanjutkan, perbaikan sanitasi merupakan salah satu program yang menjadi perhatian YBM BRI. “Kami meyakini, mencegah lebih baik daripada mengobati dan kesehatan bermula dari sanitasinya. Sehingga, perilaku hidup bersih dan sehat itu lebih berperan dibandingkan harus membangun banyak rumah sakit,” katanya kepada Republika.

Selain memberikan pelayanan sanitasi, YBM BRI tak luput menumbuhkan kesadaran sosial di masyarakat sekitar. YBM BRI melibatkan masyarakat untuk menjaga dan merawat MCK-MCK tersebut.

YBM tidak langsung memberikan MCK dalam bentuk jadi, tetapi memberikan anggaran dan beberapa material. Kemudian, warga sekitarlah yang membangunnya sendiri.

Menurutnya, ketika dibuat sendiri oleh para warga akan tumbuh rasa kepemilikan atas barang itu. Sehingga, akan menjaga dan merawatnya dengan baik.

Alhamdulillah, program ini telah berjalam selama dua tahun. Pelaksanaan mengacu pada dua wilayah, yaitu wilayah kekurangan air bersih dan wilayah yang memiliki catatan epidemi,” ujarnya.

Ia menyebutkan, selain di Pulau Ugar, program sanitasi YBM BRI menjangkau wilayah Cilacap, Ponorogo, dan Boyolali. Dan, biasanya daerah yang dipilih diawali dengan data-data kesehatan gizi. Mengingat selain program sanitasi, YBM BRI pun tanggap dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) dan program edukasi.

“Terdapat beberapa laskar yang menjadi perhatian YBM BRI dalam program kesehatan, yaitu laskar cuci tangan pakai sabun, laskar pembersihan sampah domestik, dan laskar air bersih,” katanya.

Kini, program-program itu pun telah dikembangkan dalam basis pondok pesantren dan telah setahun berjalan.

Kepala Badan Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bakhtiar Rakhmat mengatakan, Baznas memberikan bantuan berupa penyaluran aliran listrik ke rumah-rumah warga sekitar 20 ribu watt.

“Berharap warga di sini dapat menikmati penerangan tersebut dan anak-anak dapat belajar lebih nyaman. Sehingga, dapat membangun kehidupan yang lebih baik.”

Ia mengatakan, pengelolaan dan pengiriman aliran listrik itu diatur oleh pelaksana teknis. Ke depannya, Baznas berencana mendirikan rumah cerdas di Fakfak yang merupakan bagian penyuksesan program satu keluarga satu sarjana.

“Program itu, laiknya bimbingan belajar yang akan membantu para pemuda mampu menembus perguruan-perguruan tinggi unggulan, seperti UI, ITB, UGM, dan yang lainnya. Sehingga, dapat membawa ilmu yang lebih dan dapat membantu memajukan tanah Indonesia timur ini,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement