Kamis 01 Jan 2015 20:03 WIB

MUI: Dai Jangan Mematok Harga

Rep: ahmad rozali/ Red: Damanhuri Zuhri
Wakil Sekertaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), DR. H. Amirsyah Tambunan
Foto: ROL/Casilda Amilah
Wakil Sekertaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), DR. H. Amirsyah Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada musim peringatan maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW seperti sekarang ini, biasanya juru dakwah (dai) mendapatkan undangan berdakwah lebih banyak dibanding bulan lain.

Majelis Ulama Indonesia mengimbau para dai untuk tidak mematok harga tertentu untuk brdakwah. “Jangan dipatok harga sekian atau sekian,” ujar Wasekjen MUI Amirsyah Tambunan kepada Republika, Kamis (1/1)

Dia mengatakan pematokan harga seperti itu, bertentangan dengan semangat syiar Islam. Pematokan harga, kata Amir, disebut sebagai komersialisasi agama yang seharusnya dihindari. “Islam mengajarkan keikhlasan dalam melakukan syiar,” kata dia.

Selain itu pematokan harga seperti itu dapat mencederai keikhlasan dalam berdakwah. Padahal, penyebaran islam selalu diawali oleh niat tulus para pembawa agama yang menyampaikan kebaikan islam hingga ke pelosok daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement