REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN CITY -- Paus Fransiskus mengajak para pemimpin Muslim di seluruh dunia untuk ikut mengecam pelbagai aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama. Terutama, yang marak terjadi belakangan ini di kawasan Timur Tengah. Menurut Paus Fransiskus, tidak sedikit umat Katolik yang turut menjadi korban aksi kekerasan tersebut.
Paus Fransiskus juga menulis sebuah surat terbuka kepada umat Katolik di seluruh dunia. Surat itu juga mengajak kaum Muslim untuk giat menampilkan wajah ajaran Islam yang sesungguhnya. Paus Fransiskus juga menekankan, ada banyak pemimpin Muslim yang sudah lama melakukan hal demikian.
“Islam adalah sebuah agama perdamaian. Ajarannya sesuai dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan hidup damai antarumat,” kata Paus Fransiskus seperti dikutip USA Today, Rabu (24/12).
Paus Fransiskus menganggap kesengsaraan yang kini dihadapi umat Katolik di Timur Tengah dapat diatasi bila para pemimpin agama bersatu. Demikian pula, kelompok etnis tertentu, semisal Yazidi, yang menjadi korban kekejaman kelompok ekstremisme atas nama agama.
Apalagi, kelompok militan ISIS yang mendeklarasikan diri sebagai pejuang Islam. Menurut Paus Fransiskus, tidak sedikit umat Katolik yang menderita akibat kekejaman ISIS. Termasuk, ribuan pemeluk Katolik yang kini menjadi pengungsi, korban penculikan dan pembunuhan oleh sejumlah militan ISIS.
Paus Fransiskus lantas mendesak komunitas global untuk turut menolong umat Katolik demikian. Selain itu, pemimpin asal Argentina ini juga menyerukan, peningkatan bantuan kemanusiaan dan diakhirinya aksi kekejaman.
“Saya menuliskan surat ini menjelang Hari Natal. Momen ketika alunan lagu puji-pujian akan ditemani dengan tangis air mata saudara-saudara kita yang menderita,” ucapnya,
Ini bukanlah pertama kalinya Paus Fransiskus mengajak umat Muslim untuk turut mengecam aksi kekerasan atas nama agama. Sebelumnya, Paus Fransiskus juga mengutuk pernyataan yang menyamakan Islam sebagai teroris.
Pada November 2014, di Turki Paus juga turut berdoa bersama-sama dengan sejumlah tokoh Muslim bagi kedamaian dunia. Hal ini cenderung bertolak belakang dengan apa yang dinyatakan oleh paus sebelumnya, Paus Benedict XVI.