Selasa 23 Dec 2014 14:05 WIB

Jaga Akidah, FPI Usul Jokowi tak Hadiri Perayaan Natal

Rep: c 01/ Red: Indah Wulandari
Kado Natal
Foto: antara
Kado Natal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan menghadiri perayaan Natal di Papua pada 27 Desember mendatang dikritisi oleh Front Pembela Islam (FPI). Organisasi massa ini menilai, lebih baik jika Jokowi mengirimkan perwakilan saja.

"Secara akidah, itu kan akan lebih bagus bagi Jokowi. Itu akan lebih elegan, itu akan lebih terhormat, itu akan lebih menjelaskan bahwa dia betul-betul seorang muslim yang tahu tentang keislaman," terang Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat FPI Jafar Shodiq pada Republika Online, Selasa (23/12).

Alasannya, mengucapkan atau menghadiri perayaan Natal bagi seorang Muslim tidak dibenarkan. Karena itu, Jafar menilai, jika Jokowi memilih untuk mengirimkan perwakilan menunjukkan bahwa Jokowi seorang Muslim yang paham akan keislaman.

Jafar menyarankan, perwakilan dari pihak Jokowi dipilih dari Direktorat Jendral (Ditjen) Bimbingan Masyarakat Kristen. Ia juga menyatakan, toleransi beragama memiliki batasan. Sedangkan menghadiri perayaan agama lain bukanlah sebuah bentuk toleransi.

"Umat islam tidak boleh mengganggu, tidak boleh mengacaukan acara mereka. Toleransi bukan berarti kita datang (ke perayaan agama lain)," jelas Jafar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement